TANA PASER - Para tenaga pendidik atau guru di Kabupaten Paser, selama masa pandemi Covid-19 ini diberikan tantangan baru selain mengajar melalui daring.
Yaitu belajar menulis dan menghasilkan karya buku. Sudah 2 buku dari dua guru yang menyesuaikan karya tulisnya. Karya tersebut pun diserahkan langsung ke bupati Paser dr Fahmi.
Ketua PGRI Paser M Yunus Syam mengatakan program ini agar selain meningkatkan kompetensi para guru, hasil jualan buku tersebut juga bisa membantu para guru.
"Perlahan kita targetkan semua guru di Paser memiliki karya tulis," kata Yunus Syam disela-sela seminar online transformasi digital pada guru di kantor bupati, Rabu (5/5).
Dihadapan bupati, para guru sangat antusias memperlihatkan karya tulisnya tersebut. Bupati Fahmi mengapresiasi karya tulis buku yang telah diterimanya. Program satu buku satu guru, hampir senada dengan program kerjanya tahun depan yaitu satu guru satu laptop. Apresiasi Fahmi terhadap dunia pendidikan ialah dengan menaikkan gaji guru non-PNS.
"Inilah upaya kami dalam meningkatkan kesejahteraan yang akan berdampak pada kinerja guru," kata bupati.
Fahmi meminta para guru bersabar dulu, menunda kegiatan belajar tatap muka. Karena pemerintah harus berhati-hati menghadapi situasi Covid-19. Trennya pun terus naik turun. Ini diputuskan untuk keselamatan jiwa manusia. Fahmi tidak ingin ada kluster baru. (adv/jib)