BALIKPAPAN-Mitra Kukar harus rela berbagi satu poin dengan Sulut United. Pada laga yang berlangsung Rabu (10/11) malam, kedua tim bermain imbang 2-2.
Mitra Kukar unggul lebih dulu melalui gol yang dicetak oleh Lucky Oktavianto pada menit 15.
Tertinggal 0-1, Sulut United meningkatkan intensitas serangan. Hasilnya, Widya Wahyu sukses membuat skor sama kuat 1-1 pada menit 32.
Memasuki babak kedua, Naga Mekes, julukan Mitra Kukar, langsung mengambil inisiatif menekan. Hasilnya, Sugianto kembali membawa klub kebanggaan publik Kutai Kartanegara kembali unggul 1-2.
Sayang, kemenangan di depan mata mesti buyar setelah Sulut United mendapat penalti kontroversial pada menit 73.
Patrich Wanggai yang maju sebagai algojo sukses mengeksekusi tendangan 12 pas. Skor sama kuat 2-2.
Keputusan wasit memberikan penalti bagi Sulut United membuat pemain Mitra Kukar meradang. Selain melancarkan protes, mereka juga sempat meninggalkan lapangan, meski akhirnya kembali melanjutkan pertandingan.
Skor sama kuat tak berubah hingga wasit Aidil Azmi dari Aceh meniup peluit panjang.
Hasil imbang ini membuat Mitra Kukar terlempar ke dasar klasemen. Sementara tambahan satu poin membuat posisi Sulut United sebagai pemuncak klasemen tak tergoyahkan.
Pelatih Sulut United Ricky Nelson mengatakan hasil imbang melawan Mitra Kukar patut disyukuri. Soal rekor imbang lima kali, Ricky menilai adalah hal biasa di sepakbola.
"Itulah sepakbola, selama 90 menit mencoba beberapa taktikal untuk menang , tapi hasilnya seri. Yang paling penting hasil ini tetap menjaga asa kami lolos ke delapan besar," ungkapnya.
Ricky melanjutkan bakal memaksimalkan tiga sisa laga untuk meraih hasil impresif. Terutama saat jumpa Persiba pekan depan.
"Tiga game terakhir harus maksimal, semoga bisa meraih kemenangan saat laga selanjutnya nanti," ungkap dia.
Di kubu Mitra Kukar, Pelatih Asep Suryadi menyorot kepemimpinan wasit Aidil Azmi. Terutama saat memberikan hadiah penalti Sulut United di babak kedua.
