Derita Supir Truk Balikpapan, Bermalam Untuk Antre Solar Hingga Jadi Korban Pencurian

- Selasa, 15 Maret 2022 | 20:47 WIB
Truk yang mengantre BBM di SPBU Kebun Sayur kerap jadi korban pencurian. (FOTO : PAKSI SANDANG)
Truk yang mengantre BBM di SPBU Kebun Sayur kerap jadi korban pencurian. (FOTO : PAKSI SANDANG)

 

BALIKPAPAN-Bobi, bukan nama sebenarnya, sudah sejak kemarin malam mengantre solar di SPBU Kebun Sayur, Balikpapan Barat. Hingga siang tadi (15/3), ia belum juga mendapat giliran masuk SPBU untuk mendapat kuota solar senilai Rp 1 juta atau 200 liter.

“Kondisi seperti ini sudah sering mas, sudah setengah tahunan terakhir kami harus antre solar begini,” kata dia setengah menggerutu.

Selain melelahkan, panjangnya antrean membuat Bobi kehilangan banyak waktu dan rupiah. Sebagai gambaran, jika antrean tak mengular, dalam seminggu dia bisa tiga kali mengantar barang. Namun, karena panjangnya antrean, dalam seminggu, kini Bobi hanya bisa dua kali mengantar barang.

“Kalau dua kali ya gajinya enggak sampai Rp 3 juta, paling-paling Rp 2 juta lebih,” kata supir truk sembako ini.

Belum lagi ia kerap mengeluarkan ongkos untuk makan dan merokok selama bermalam untuk antre BBM.

Soal waktu, tak perlu ditanya. Karena lamanya antrean, Bobi kini tak memiliki banyak waktu bersama keluarga. Sebab, selesai mengantar barang, kini dia juga mesti buru-buru antre di SPBU lagi. “Jadinya kami ini habis waktu antre di SPBU,” keluh dia.

Ia mengaku tak punya pilihan selain harus antre solar subsidi, sebab harganya jauh lebih murah. Saat ini harga solar subsidi Rp 5150 per liter, sementara nonsubsidi Dexlite dibanderol sekitar Rp 9700 per liter.

Sebelum harganya naik, angkutan disebut Bobi masih berani membeli Dexlite. Terutama untuk barang-barang yang urgent. “Jadi kami tidak perlu antre panjang, tapi sekarang harganya naik lumayan jauh. Makanya kami lebih memilih antre solar subsidi,” kata dia.

Selain kerap diserobot, truk-truk yang bermalam untuk antre solar tak jarang jadi korban pencurian. “Ada saja yang kemalingan, biasanya alat dan aksesoris truk, mulai lampu, rantai, tutup velg hingga fanbel,” kata Bobi.

Bobi dan supir lain juga sering dibuat kesal dengan ulah pengendara lain yang kerap menyerobot antrean. Dia menduga, mereka adalah warga yang tinggal tak jauh dari SPBU.

Dugaan itu, cukup berasalan. Jika supir truk logistik, biasanya tak akan memarkir kendaraan di depan kantor atau toko. “Ini mobilnya parkir di depan kantor lurah, nyerobot antrean truk lain. Kalau bukan orang sini mana mungkin berani,” jelas dia.

Meski sudah kerap terjadi, Bobi enggan menegur. Dia ogah mencari masalah dan lebih memilih mengalah. (hul)

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X