Heboh dugaan kekerasan terjadi lagi terhadap pelajar SMP salah satu di Sebatik. Dia diduga ditampar oleh oknum guru yang mengajarkan. Persoalan makin krusial, setelah pihak sekolah dan keluarga melakukan mediasi, namun tidak mendapatkan titik terang. Persoalan tersebut akhirnya disampaikan UPTD Dinas Pendidikan (Disdik) Sebatik ke Disdik Nunukan.
Kepala Disdik Nunukan, Akhmad tidak menampik persoalan tersebut terjadi di salah satu SMP di Sebatik. Namun dia menegaskan, seorang guru, tidak mungkin memukul anak didiknya, jika anak tersebut tidak ada kesalahan. “Guru itu, orang tua di sekolah bagi anak kita, mungkinkan kamu (orang tua) memukul anakmu (murid), karena tidak ada kesalahan anak,” katanya mempertanyakan, saat diwawancarai wartawan, Senin (10/7).
Akhmad menegaskan, pemukulan tidak bersifat emosi, kepala sekolah (kepsek) SMP tersebut juga telah ditanyakan soal dugaan lebam kepada anak didiknya, itu tidak dibenarkan.
Menurutnya, guru tentu punya pendidikan dan tidak akan mungkin melakukan diluar ketentuan. Hal itu memang diakuinya perlu adanya pemahaman ke orang tua, jika guru tidak lah memukul sampai berlebihan. “Kalau orang tua mau gimana, itu haknya mereka, namun sangat disayangkan, kasihan anaknya, jangan sampai psikologis anak terganggu, tidak mau sekolah dan sebagainya. Termasuk juga ada soal permintaan minta mutasi gurunya, ada mekanismenya, tidak sembarangan juga,” ungkap Akhmad.