Di Banua, Herd Imunity Masih Jauh

- Kamis, 2 September 2021 | 17:19 WIB

BANJARMASIN - Angka kasus Covid-19 di Kalsel terus menunjukkan tren positif. Kemarin angka kesembuhan bahkan mencapai seribu. Tepatnya 901 orang penyintas. Banjarmasin menjadi daerah tertinggi, jumlahnya 800 orang.

Jika angka kesembuhan terus meninggi, angka kasus baru Covid-19 di Banua juga mengalami penurunan. Contohnya pada Selasa (31/8) tadi, angka kasus baru sebanyak 371, sementara kemarin kasus baru hanya ditemukan sebanyak 256 orang.

Lalu dengan tren kasus ini, apakah pertanda penanganan sudah berhasil? Juru Bicara Satgas Covid-19 Kalsel, M Muslim menegaskan, penanganan saat mengurangi angka kasus tinggi lalu boleh dikatakan sudah mulai berhasil. Namun untuk menangani pandemi, masih belum. 

Terlebih, untuk membentuk herd imunity masih jauh. Pasalnya vaksinasi di Kalsel baru terpacai 17 persen. Dikatakan Muslim, untuk menuju herd imunity pelaksanaan vaksinasi harus 70 persen tercapai. “Memang saat ini kita boleh dikatakan berhasil menekan angka kasus, tapi bukan berhasil secara menyeluruh. Salah satunya vaksinasi belum maksimal,” ujar Muslim kemarin.

Menurutnya, keberhasilan menekan angka kasus termasuk sudah banyak yang sembuh, juga dilatarbelakangi kasus yang tinggi lalu banyak yang tak bergejala. “Ini yang harus menjadi pemahaman masyarakat. Jangan sampai menutup diri ketika muncul gejala. Jangan tak diobati supaya tidak semakin parah dan susah sembuh,” pesannya.

Di sisi lain, salah satu tim pakar Satgas Covid-19 Kalsel, Hidayatullah Muttaqin mengatakan, tren perkembangan kasus aktif dan jumlah pasien di Indonesia dalam beberapa pekan terakhir mengalami penurunan. Begitu pula yang terjadi di Kalsel.

Dia menyampaikan, meski angka kasus terkonfirmasi mengalami penurunan. Namun sebutnya, belum bisa dikatakan melandai. Dia memberi contoh untuk Banjarmasin. Dimana rata-rata kasus konfirmasi baru sepekan terakhir masih di atas 50 orang per hari. “Artinya masih tinggi. Jumlah tersebut hanya lebih rendah sedikit dari rata-rata kasus harian di Maret 2021 yang merupakan bulan puncak gelombang kedua,” ujarnya kemarin.

Tak hanya itu, dia menambahkan, di sisi lain penurunan kasus konfirmasi tersebut diakibatkan oleh menurunnya testing. “Jumlah orang yang menjalani pemeriksaan dalam 7 hari terakhir pada 25 Juli sebelum pelaksanaan PPKM Level 4 sebanyak 3.194 orang. Sementara pada 31 Agustus jumlah pemeriksaan seminggu terakhir turun menjadi 2.621 orang,” sebut Hidayat.

Selain itu terangnya, asesmen Kementerian Kesehatan RI per 31 Agustus tadi, masih menempatkan Banjarmasin pada situasi Covid-19 Level 4. “Penyebabnya adalah jumlah pasien rawat inap dan kasus kematian per 100 ribu penduduk, tingkat positivitas dan rasio kontak erat masih belum memenuhi untuk turun ke Level 3,” tandasnya. (mof/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X