Meningkatnya jumlah penumpang di Pelabuhan Malundung dan Tengkayu I Tarakan masyarakat diminta waspada terhadap calo. Hal tersebut disampaikan oleh Kapolres AKBP Ronaldo Maradona T.P.P Siregar mengatakan, terhadap aksi calo ini akan menjadi atensi pihaknya. Apalagi sampai ada masyarakat yang akan dirugikan. Meski demikian, ia berharap ada koordinasi terlebih dahulu dengan semua pemangku kepentingan terkait angkutan laut.
“Situasinya tidak ideal. Kalau pesawat bisa dikontrol karena pembelian bisa online dan tercatat,” ungkapnya.
Dengan adanya kejadian ditemukan masyarakat membeli tiket melalui calo beberapa waktu lalu, didapati tiket yang dijual merupakan tiket non seat. Sehingga pihaknya bisa mengatur hal tersebut. “Teman-teman dari instansi terkait yang harus duduk bersama. Kalau kami di kepolisian mengawasi,” bebernya.
Kapolres menambahkan, didapati ada kapal yang menjual tiket seat kemudian menjual lagi tiket non seat. Dari tiket non seat tersebut didapati kuota nya tidak jelas sehingga berpotensi menimbulkan permasalahan. “Saya sudah menugaskan anggota di lapangan untuk mendorong semau stakeholder di Pelabuhan untuk berkoordinasi. Jadi disepakati termasuk dengan pekerja pelabuhan,” ucapnya.
Namun ia menegaskan apabila ada calo yang menjual tiket palsu maka pihaknya mempidanakan calo tersebut. Namun kejadian yang terjadi di Pelabuhan Malundung beberapa waktu lalu, calo tersebut tidak menjual tiket palsu. Namun menjual tiket penambahan yaitu tiket nonseat. “Kalau calo tiket yang diproses pidana polisi yaitu tiket palsu dan harganya dinaikkan. Namun kita belum temukan. Kami berharap masyarakat laporkan kepada kami kalau ada hal seperti itu,” tegasnya.
Kepala KSOP Tarakan, Mukhlis Tohepaly mengatakan calo tak bertanggung jawab ini masih dapat ditemui dan butuh upaya bersama dengan instansi terkait untuk memberantas calo tersebut. “Terutama dari Pelindo ya ini. Mereka sudah berupaya menggandeng marinir untuk menghilangkan hal seperti itulah,” ungkapnya. (*)
