Perairan Kecamatan Bunyu, Bulungan diduga tercemar limbah. Pencemaran itu diduga akibat jebolnya tanggul milik salah satu perusahaan yang beroperasi di wilayah tersebut. Akibat pencemaran itu, kondisi air laut berubah menjadi kemerahan. Bahkan, saat ini para nelayan pun mulai kesulitan untuk mencari umpan.
Penyuluh Perikanan Swadaya Pulau Bunyu, Hariyono mengaku sudah melaporkan kejadian dugaan pencemaran itu ke Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kaltara. “Waktu kejadian jebolnya tanggul itu saya langsung melapor ke Dinas Kelautan dan Perikanan Kaltara,” kata Hariyono kepada Radar Kaltara, Selasa (14/2).
Informasinya, kejadian jebolnya tanggul itu terjadi sekitar pukul 14.00 Wita. Kemudian, sekitar pukul 18.18 Wita kondisi air laut sudah berubah menjadi kemerahan. “Luas perairan yang tercemar itu hampir 3.200 meter,” ungkapnya.
Hingga saat ini, kondisi air laut masih kemerahan. Sebelumnya, DKP Kaltara juga sudah melakukan peninjauan ke lapangan untuk menindaklanjuti laporan dugaan pencemaran tersebut. “Kemarin itu, ada sekitar 8 instansi yang turun ke lapangan untuk melihat kondisi di lapangan,” bebernya.
Dengan adanya dugaan pencemaran ini, nelayan mengaku kesulitan untuk mencari umpan. Mengingat saat ini, di sepanjang pinggir pantai sudah dipenuhi tanah. “Biasanya, nelayan di Bunyu ini kan kalau memancing menggunakan cacing pasir. Tetapi, karena dipenuhi tanah. Sekarang ini nelayan sudah susah untuk mencari umpan untuk memancing,” ujarnya. (*)