Orang Miskin Makin Bertambah di Kalsel

- Sabtu, 17 Juli 2021 | 09:29 WIB

BANJARMASIN - Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel, Kamis (15/7) tadi merilis angka kemiskinan. Berdasarkan data terakhir mereka, penduduk miskin di Banua pada periode Maret 2021 mencapai 208,11 ribu. Angka ini bertambah 20,24 ribu dibandingkan Maret 2020.

Kepala BPS Kalsel Kepala BPS Kalsel, Yos Rusdiansyah mengatakan, jika dibandingkan dengan September 2020 penduduk miskin juga bertambah. Dari 206,92 ribu, menjadi 208,11 ribu orang.

Dia mengungkapkan, jika berdasarkan tempat tinggal pada periode September 2020 - Maret 2021 jumlah penduduk miskin di perkotaan meningkat 2,28 ribu. "Sedangkan di perdesaan mengalami penurunan sebanyak 1,09 ribu," ungkapnya.

Meski setahun terakhir warga miskin di Banua meningkat. Namun, secara umum menurut Yos selama 2016 - 2021 tingkat kemiskinan di Kalsel, baik sisi jumlah maupun persentase terus mengalami penurunan.

"Karena pada Maret 2016 angka kemiskinan sempat 195,70 ribu, lalu pada Maret 2020 turun sampai di angka 187,87 ribu. Baru setahun terakhir kembali naik," ungkapnya. Menurutnya, tingkat kemiskinan Kalsel pada September 2020 sampai Maret 2021 mengalami peningkatan secara tidak langsung dipengaruhi oleh pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak awal 2020.

Yos mengungkapkan, untuk mengukur angka kemiskinan, BPS Kalsel melihat dari pemenuhan kebutuhan dasar penduduk. "Dengan pendekatan ini, kemiskinan dilihat dari ketidakmampuan sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran," ungkapnya.

Metode pengukuran yang dilakukan sendiri ialah dengan menghitung Garis Kemiskinan (GK) penduduk, yang terdiri dari dua komponen; Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM). "Penghitungan garis kemiskinan dilakukan secara terpisah untuk daerah perkotaan dan perdesaan," ujarnya.

Dijelaskan Yos, jika penduduk memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan, maka dikategorikan sebagai warga miskin. "Garis kemiskinan Kalsel pada Maret 2021 sendiri sebesar Rp503.686 per kapita per bulan," jelasnya.

Sementara itu, pengamat sosial dan Kebijakan publik dari Universitas Lambung Mangkurat, Nurul Azkar menyampaikan, yang mempengaruhi angka kemiskinan ialah pendapatan sehari-hari yang dihasilkan penduduk.

"Kalau banyak penduduk berpenghasilan minim, maka angka kemiskinan akan naik. Sebaliknya, kalau penghasilan maksimal maka angka kemiskinan turun," ungkapnya. Menurutnya, pemerintah harus menyiapkan skenario pembangunan ekonomi dan sosial untuk masyarakat. Sebab, angka kemiskinan kemungkinan terus melonjak akibat pandemi Covid-19. (ris/tof/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Kerja Sama dengan SRC

Jumat, 29 Maret 2024 | 14:49 WIB

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB
X