Sebuah tangkapan video menunjukkan seorang laki-laki paruh baya dalam keadaan telanjang sembari memegang alat kelamin disebar oleh sejumlah akun Facebook, di antaranya dengan nama Raisa dan Gebby Febrianty. Laki-laki tersebut diduga mirip dengan salah seorang oknum anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tarakan.
Anggota DPRD Tarakan berinisial MM membantah kebenaran video tersebut. Ia mengatakan awalnya menerima sebuah pesan ancaman dan bernada pemerasan pada tanggal 4 Januari lalu. Isinya sebuah video MM akan disebarkan jika pelaku tidak dikirimi sejumlah uang. Namun lantaran merasa tidak pernah berbuat hal yang dituduhkan, sehingga MM tidak menggubris. Bahkan ia mengaku langsung memblokir akun pelaku. “Yang pertama pada tanggal 4 Januari 2023, sebelum saya ke Jakarta saya dikirimkan video seseorang, itu sesuai gambar, setelah saya buka kok gambar saya. Saya tidak panik, karena ini persoalan kedua kalinya,” ujarnya, Senin (16/1).
Bahkan ia juga mengingatkan kepada rekannya untuk tidak menggubris jika terdapat akun yang menyebarkan video mirip dengan dirinya. “Seterusnya saya buka video selanjutnya, ada pengancaman yang mengancam akan menyebar video tersebut kepada semua teman saya di Facebook kalau saya tidak memberi sejumlah uang. Saya sampaikan kalau ini kejadian kedua kalinya. Tanpa banyak basa-basi saya memblokir semua akunnya,” terangnya.
Tidak sampai di situ, ia menjelaskan pelaku terus berupaya melakukan aksinya dengan menggunakan nomor baru menghubungi dirinya. Karena merasa terganggu, akhirnya ia kembali memblokir nomor-nomor yang melakukan upaya pemerasan. “Akhirnya muncul nomor baru, kalau tidak salah, ada 8 atau 9 nomor baru. Berulang-ulang kali saya blokir muncul lagi nomor baru. Dengan pengancaman yang sama. Terakhir waktu 3 hari yang lalu, diancam akan terus disebarluaskan di media massa,” tuturnya.
“Kedua, persoalan ini sebenarnya saya mau bawa ke ranah hukum, ini sudah beberapa kali terjadi termasuk saya untuk tidak digubris. Kemudian saya berkonsultasi dengan kepolisian untuk meminta teman-teman memblokir akun tersebut. Saya pastikan itu video editan dan itu bukan saya,” sambungnya. (radartarakan)