Antara Iba dan Geregetan, Kakak Beradik pun Pergi Mengemis

- Rabu, 2 Juni 2021 | 11:53 WIB
IRONI: Kartika (kanan) dan Desi, kakak beradik yang kompak mengemis bersama anaknya. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN
IRONI: Kartika (kanan) dan Desi, kakak beradik yang kompak mengemis bersama anaknya. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

Upah kerja mengupas bawang terlalu kecil, hingga para perempuan ini nekat mengemis. Miris, keduanya sama-sama menggendong anak. Alasannya, jika ditinggal di rumah tak ada yang menjaga.

-- Penulis: WAHYU RAMADHAN, Banjarmasin --

Matahari sedang terik-teriknya Selasa (1/6) siang. Di perempatan Jalan S Parman, dua perempuan berjalan tertatih-tatih. Mengarahkan gelas plastik, mengharapkan recehan dari para pengguna jalan.

Kedua perempuan itu baru berhenti mengemis apabila lampu merah berganti hijau. Mereka menepi agar tak terserempet kendaraan yang sesekali melaju dengan kecepatan tinggi.

Kesamaan dari kedua perempuan itu, mengemis sambil menggendong bocah. Ada yang merasa iba, ada pula yang melihatnya dengan geregetan.

Kepada Radar Banjarmasin, Desi Selpia mengaku tak punya pilihan lain selain mengemis. "Saya sudah tidak bersuami lagi. Saya harus menghidupi anak-anak. Turun dari rumah siang hari, baru pulang sore hari," ujarnya.

Perempuan 30 tahun itu mengklaim baru sebulan ini dirinya mengemis. Sebelumnya sempat bekerja serabutan. Yakni sebagai pengupas bawang di pasar. Tapi penghasilannya tak cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Sehari, hanya bisa bawa pulang Rp20 ribu sampai Rp40 ribu. Mana cukup. Saya juga belum pernah dapat bantuan pemerintah," kisah.

Desi punya dua anak. Anak pertama duduk di kelas III SD. Anak kedua yang berusia enam tahun itulah yang dibawanya mengemis.

Dari mengemis, warga Jalan Kelayan B Gang Haji Muhammad itu bisa mengantongi Rp100 ribu per hari.

Ditanya mengapa nekat membawa anaknya ke jalan raya, dalihnya, di rumah tak ada seorang pun yang menjaga.

Soal apakah dirinya tak takut ditangkap Satpol PP, ia pasrah saja. "Kalau sudah jalannya tertangkap, ya tidak apa-apa. Artinya nasib," ucapnya seraya menambahkan bahwa dirinya pernah sekali terjaring razia.

Lalu dimasukkan ke rumah singgah milik Dinas Sosial. "Keluar dari sana saya mengemis lagi," timpalnya.

Di lokasi yang sama, ada pengemis lain bernama Kartika. Tak disangka, perempuan 32 tahun itu kakak Desi. Berbeda dari sang adik, ia mengaku baru lima kali turun mengemis.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

X