Cegah Mental Retardasi dan Perawakan Pendek

- Rabu, 21 April 2021 | 14:23 WIB
Penulis: Dr Indra W Himawan SpA (K)
Penulis: Dr Indra W Himawan SpA (K)

Kelainan mental retardasi dan perawakan pendek dapat disebabkan oleh banyak faktor. Salah satu penyebab yang dapat dicegah adalah yang disebabkan oleh Hipotiroid Kongenital (Hipotiroid dibawa dari lahir)

============================
Oleh: Dr Indra W Himawan SpA (K)
Endokrinologi Anak RSUD Ulin/FK ULM Banjarmasin
============================

Apa itu kelenjar tiroid? Kelenjar tiroid atau yang sering disebut kelenjar gondok adalah kelenjar yang menghasilkan hormon tiroid. Hipotiroid kongenital adalah kelainan pada kelenjar tiroid yang tidak dapat menghasilkan hormon tiroid dengan baik yang dibawa sejak lahir.

Kelainan ini dapat bersifat menetap atau sementara. Sifat yang menetap ini dapat disebabkan tidak adanya kelenjar tiroid atau kelenjar tiroid ada, tapi tidak bekerja dengan baik, atau kelenjar tersebut tidak pada tempatnya. Bisa juga disebabkan karena trauma pada kepala saat kelahiran yang menyebabkan trauma pada otaknya.

Sifat yang sementara dapat disebabkan ibu hamil menderita hipertiroid dan mengkonsumsi obat anti tiroid. Sehingga obat itu dapat masuk ke janin melalui plasenta yang akan mengganggu kelenjar tiroid pada janin. Sehingga terjadi hipotiroid sementara, gejala dan tanda hipotiroid tersebut akan hilang setelah pengaruh obat anti tiroid dari ibu habis. Bisa juga terjadi pada bayi kurang bulan (prematur) karena belum sempurnanya proses pembentukan hormon tiroid.

Apa akibat dari hipotiroid kongenital ini? Bayi yang baru lahir dengan hipotiroid kongenital tidak menunjukan gejala. Karena selama dalam kandungan dan beberapa hari setelah lahir hormon tiroid dicukupi dari ibunya. Dengan catatan ibunya dalam keadaan sehat dan kadar hormon tiroid normal.

Gejala hipotiroid itu muncul setelah umur sekitar 6 hingga 12 minggu jika tidak diberi obat tiroid. Jika kita memberi obat setelah gejala hipotiroid itu timbul berarti sudah terlambat, jadi jangan tunggu sampai timbul gejala.

Apa gejala dan tanda hipotiroid kongenital yang dapat kita lihat yaitu bayi tampak lemah, jarang menangis, susah buang air besar, malas minum, sering kedinginan, tali pusatnya menonjol, mukanya tampak kaku dan kulitnya kasar, lidah tampak besar dan menjulur, bayi tampak gemuk, pucat. Sering juga diikuti dengan gejala kuning yang lama, lebih dari 14 hari dan yang penting diperhatikan adalah perkembangan/kepandaian bayi lambat tidak sesuai sesuai umurnya.

Jadi kalau bayi ini tidak diberi obat secepatnya maka akan timbul akibat dari kekurangan hormon tiroid yaitu: keterlambatan perkembangan, lebih lanjut akan terjadi keterbelakangan mental (mental retardasi) dan perawakan pendek.

Pada beberapa penelitian rerata IQ anak dengan hipotiroid kongenital 75. Bila diagnosa ditegakkan dan mulai pengobatan pada umur 3 bulan yang mempunyai IQ > 85 sebanyak 78 persen, jika pada umur > 3 – 6 bulan sebanyak 19 persen dan jika pada umur 7 bulan lebih, IQ nya semua dibawah 85 persen.

Konsekuensi jangka panjang dari hipotiroid kongenital ini tidak akan tampak jika diagnosa dan terapi dilakukan sedini mungkin yaitu dimulai sebelum bayi berumur 14 hari.

Apa yang harus dilakukan untuk mencegah akibat- akibat dari kekurangan hormon tiroid dari lahir ini (hipotiroid kongenital). Sederhana saja, yaitu dengan melakukan Skrening Hipotiroid Kongenital (SHK) pada bayi di hari ke 2 (48 jam) – hari ke 3 (72 jam). Skrening hipotiroid kongenital ini sudah dilakukan di beberapa puskesmas, rumah sakit pemerintah, rumah sakit swasta dan laboratorium swasta dan sudah dilakukan di banyak Negara di dunia.

SHK ini sudah menjadi kebijakan pemerintah untuk dilakukan pada seluruh bayi baru lahir untuk mencegah akibat kekurangan hormon tiroid sejak lahir.

Bagaimana cara melakukan skrening hipotiroid kongenital (SHK). Pertama petugas akan menerangkan tentang apa itu SHK dan bagaimana melalukan skrening. Kemudian petugas melakukan tindakan sterilasi tempat pengambilan sampel darah dianjurkan di daerah tumit, petugas akan mengambil 1-2 tetes darah dari tumit bayi yang diteteskan ke kertas saring (kertas sampel), kemudian dikeringkan dan dikirim ke laboratorium yang sudah ditentukan untuk melalukan pemeriksaan.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X