Satreskrim Polres Bulungan sampai saat ini telah memeriksa tujuh saksi dari insiden kecelakaan kerja di tambang batu bara milik PT Pipit Mutiara Jaya (PMJ) Site Desa Bebatu, Kecamatan Sesayap Hilir, Kabupaten Tana Tidung (KTT), Senin (28/3) lalu.
Itu disampaikan Kapolres Bulungan AKBP Ronaldo Maradona T.P.P Siregar melalui Kasat Reskrim Polres Bulungan Iptu M. Khomaini saat dikonfirmasi Radar Kaltara, Kamis (7/4). Pemeriksaan saksi lainnya ini pun dipastikan bakal terus berlanjut. Khususnya, kepada para korban yang selamat dari insiden tersebut.
Dijadwalkan pemeriksaan saksi yang selamat itu pada pekan ini dapat dilakukan. Mengingat, sebelumnya pihaknya masih menunggu proses pemulihan dari para korban itu. “Kami tidak mungkin melakukan pemeriksaan kepada korban yang selamat dalam kondisi sakit. Jelasnya dalam waktu dekat ini dijadwalkan korban yang selamat ini akan ke Satreskrim guna memberikan keterangan,” jelas Kasat Reskrim melalui sambungan telepon pribadinya.
Namun, untuk mengetahui hasil akhir penyebab insiden kecelakaan kerja di tambang batu bara tersebut, ia menjelaskan bahwa masih menunggu hasil investigasi dari tim inspektur tambang (IT). Dijadwalkan pekan depan nanti tim investigasi IT akan ke Satreskrim. Tak lain, adalah membantu memberikan keterangan secara teknis soal penyebab insiden itu.
Pihaknya berharap pasca adanya hasil investigasi tim IT ini, dapat menjawab semua penyebab utama insiden itu terjadi. Apakah murni karena faktor alam atau penyebab lainnya dari kelalaian. Tentunya, ini butuh bukti kuat sebelum memutuskan dari penyebabnya itu sendiri. “Kami di Satreskrim Polres Bulungan memastikan bakal terus mengawal kasus ini,” tegasnya.
Sebelumnya, upaya dalam mempercepat proses penyelidikan itu pihaknya telah mengerahkan personel dari Unit Tipidter ke lokasi kejadian. Dengan dibantu Polsek Sesayap Hilir. Meski, memang sampai saat ini belum diketahui penyebab utama insiden itu. Tetapi, diyakini ke depan semuanya akan terungkap. “Termasuk, adanya kerja sama dengan tim investigasi IT. Mengingat, soal SOP dan lainnya itu mereka jauh lebih mengetahui. Itulah mengapa kami bekerja sama di dalam mengungkap tabir kasus ini,” bebernya.
Untuk diketahui, sebelum terjadinya insiden tanah longsor tersebut, di dalamnya tengah ada aktivitas loading OB blok utara dan loading batu bara. Lokasi tanah longsor ini adalah jenis tanah gambut. Jarak tanah longsor dengan danau sekitar 500 meter dan kedalaman longsoran sekitar 40 sampai 50 meter. (dni/eza)