Laka di Lokasi Perusahaan Tambang, Tujuh Saksi Telah Diperiksa Polisi

- Jumat, 8 April 2022 | 16:05 WIB
Lokasi tambang
Lokasi tambang

Satreskrim Polres Bulungan sampai saat ini telah memeriksa tujuh saksi dari insiden kecelakaan kerja di tambang batu bara milik PT Pipit Mutiara Jaya (PMJ) Site Desa Bebatu, Kecamatan Sesayap Hilir, Kabupaten Tana Tidung (KTT), Senin (28/3) lalu.

Itu disampaikan Kapolres Bulungan AKBP Ronaldo Maradona T.P.P Siregar melalui Kasat Reskrim Polres Bulungan Iptu M. Khomaini saat dikonfirmasi Radar Kaltara, Kamis (7/4). Pemeriksaan saksi lainnya ini pun dipastikan bakal terus berlanjut. Khususnya, kepada para korban yang selamat dari insiden tersebut.

Dijadwalkan pemeriksaan saksi yang selamat itu pada pekan ini dapat dilakukan. Mengingat, sebelumnya pihaknya masih menunggu proses pemulihan dari para korban itu. “Kami tidak mungkin melakukan pemeriksaan kepada korban yang selamat dalam kondisi sakit. Jelasnya dalam waktu dekat ini dijadwalkan korban yang selamat ini akan ke Satreskrim guna memberikan keterangan,” jelas Kasat Reskrim melalui sambungan telepon pribadinya. 

Namun, untuk mengetahui hasil akhir penyebab insiden kecelakaan kerja di tambang batu bara tersebut, ia menjelaskan bahwa masih menunggu hasil investigasi dari tim inspektur tambang (IT). Dijadwalkan pekan depan nanti tim investigasi IT akan ke Satreskrim. Tak lain, adalah membantu memberikan keterangan secara teknis soal penyebab insiden itu.

“Kemungkinan minggu depan kami akan panggil pihak inspektur tambangnya (IT) untuk pemeriksaan. Ya, karena mereka yang diyakini lebih tahu penyebab insiden itu,” tuturnya.

Pihaknya berharap pasca adanya hasil investigasi tim IT ini, dapat menjawab semua penyebab utama insiden itu terjadi. Apakah murni karena faktor alam atau penyebab lainnya dari kelalaian. Tentunya, ini butuh bukti kuat sebelum memutuskan dari penyebabnya itu sendiri. “Kami di Satreskrim Polres Bulungan memastikan bakal terus mengawal kasus ini,” tegasnya.

Sebelumnya, upaya dalam mempercepat proses penyelidikan itu pihaknya telah mengerahkan personel dari Unit Tipidter ke lokasi kejadian. Dengan dibantu Polsek Sesayap Hilir. Meski, memang sampai saat ini belum diketahui penyebab utama insiden itu. Tetapi, diyakini ke depan semuanya akan terungkap. “Termasuk, adanya kerja sama dengan tim investigasi IT. Mengingat, soal SOP dan lainnya itu mereka jauh lebih mengetahui. Itulah mengapa kami bekerja sama di dalam mengungkap tabir kasus ini,” bebernya.

Untuk diketahui, sebelumnya perihal insiden itu mengacu pada laporan Polsek Sesayap Hilir. Tanah longsor tersebut yang terjadi sekira pukul 17.17 Wita menyebabkan dua orang tertimbun. Keduanya merupakan karyawan tambang setempat bernama Sa (34) dan Aw (38). Sa statusnya adalah sebagai operator Excavator 06 – Hitachi 870 dan Aw operator Excavator 11 – Hitachi 870. Setidaknya dari kejadian ini ada 10 unit alat berat yang tertimbun. Di antaranya Excavator 870 PC sebanyak 5 unit, Hitachi 870 PC 3 unit dan Dozan 8100 PC 2 unit.

Untuk diketahui, sebelum terjadinya insiden tanah longsor tersebut, di dalamnya tengah ada aktivitas loading OB blok utara dan loading batu bara. Lokasi tanah longsor ini adalah jenis tanah gambut. Jarak tanah longsor dengan danau sekitar 500 meter dan kedalaman longsoran sekitar 40 sampai  50 meter. (dni/eza)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X