TANJUNG SELOR – Diberlakukannya pendidikan jarak jauh (PJJ) atau secara online di tengah pandemi Covid-19 ini tak ditampik membuat pelajar di provinsi termuda di Indonesia ini mulai merasa jenuh.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) selaku organisasi perangkat daerah (OPD) teknis saat dikonfirmasi membenarkan kondisi kejenuhan terhadap para pelajar ini. Hal ini sebagaimana diungkapkan Plt Kepala Disdikbud Kaltara, Teguh Henri Sutanto kepada pewarta.
Terjadinya kejenuhan ini menurutnya ada beberapa faktor. Yaitu selain karena PJJ atau belajar secara online ini sudah berlaku cukup lama. Variasi penugasan dari tenaga pendidik atau guru cenderung monoton. Hanya memberikan sebuah tugas untuk memenuhi materi yang ada di sekolah. “Ya, benar saja. Ada tingkat kejenuhan dari pelajar di masa pandemi ini,” katanya.
Pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Disdikbud Kaltara ini menerangkan bahwa dengan dibukanya program ekstrakurikuler, menurutnya kegiatan itu dapat meminimalisir kejenuhan pada pelajar tersebut. “Ekstrakurikuler ini akan dibuka di sekolah. Dengan harapan ini dapat membuang rasa bosan dan jenuh yang dialami para pelajar selama ini,” harapnya.
Namun, sekalipun ekstrakurikuler dibuka sekolah, Teguh menegaskan tetap ada sebuah pembatasan yang patut menjadi atensi. Yaitu para pelajar tidak sepenuhnya bersama ke sekolah untuk ekstrakurikuler. Tetapi, ada sistem pembagian sehingga tidak sampai terjadi kerumuman. “Jadi, nanti tetap ada aktivitas di sekolah dalam kegiatan ekstrakurikuler. Ya, sekalipun dibatasi lantaran masih pandemi, tetapi setidaknya hobi dari masing–masing pelajar tetap dapat tersalurkan,” tuturnya.
Di sisi lain, mengapa pihaknya membuka program ekstrakulikuler, karena sekolah jika tidak ada sebuah aktivitas tentu ini akan membuat bangunan tidak terawat. Mengingat, tidak semua juga guru dan penjaga sekolah standby setiap harinya. “Evaluasi kami juga ini mengapa harus membuka program ekstrakurikuler,” bebernya. (dni/eza)