Food Estate di Kaltara Dibangun Sejak 2011, Mentan: Jangan Mengkhayal

- Senin, 13 September 2021 | 09:57 WIB
KEMBANGKAN PERTANIAN: Pengembangan food estate di Kabupaten Bulungan, Kaltara dinilai sulit direalisasikan. Tampak Menteri Pertanian . H. Syahrul Yasin Limpo menikmati hasil buah lokal, Sabtu (11/9)./RACHMAD RHOMADHANI/RADAR KALTARA
KEMBANGKAN PERTANIAN: Pengembangan food estate di Kabupaten Bulungan, Kaltara dinilai sulit direalisasikan. Tampak Menteri Pertanian . H. Syahrul Yasin Limpo menikmati hasil buah lokal, Sabtu (11/9)./RACHMAD RHOMADHANI/RADAR KALTARA

TANJUNG SELOR - Pengembangan kawasan food estate di Kabupaten Bulungan, Kaltara telah dimulai sejak 2011 silam. Namun, program ini dinilai oleh Kementerian Pertanian (Kementan) hanya sebatas khayalan.

Menteri Pertanian (Mentan), Dr. H. Syahrul Yasin Limpo saat dikonfirmasi mengatakan, sekarang ini Kementan masih konsentrasi untuk mengembangkan potensi yang ada sekarang ini. “Tidak, kita konsentrasi dengan apa yang ada sekarang. Jangan kita mengkhayal yang lebih tinggi lagi,” kata Syahrul kepada Radar Kaltara, Sabtu (11/9).

Namun demikian, food estate masih bisa berjalan. Tetapi, sekarang ini Kementan fokus untuk mengembangan potensi pertanian maupun peternakan yang ada di Kaltara dahulu. “Potensi pertanian dan peternakan di Kaltara ini sangat bagus. Jadi, itu dahulu yang kita fokuskan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kaltara, Wahyuni Nuzband mengatakan, sebelumnya memang sudah ada rencana untuk mengekspos food estate ini. Namun, karena isu nasional. Kementan harus melakukan penelitian terlebih dahulu.“Jadi, kami sudah membuat semacam buklet untuk disampaikan kepada mereka (Kementan) bahwa kawasan food estate itu layak sebagai kawasan pengembangan pangan,” ujarnya.

Namun, kata dia, untuk bisa dinyatakan layak sebagai kawasan food estate ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Sejauh ini, masih ada yang belum terpenuhi. Salah satunya, terkait sarana prasarana. “Iya, seperti kita ketahui bahwa kawasan food estate yang ada di Bulungan ini sebagian besar berada di Desa Tanjung Buka. Sarana prasarana belum sepenuhnya terbangun,” ungkapnya.

Namun demikian, pihaknya memastikan tidak akan putus semangat dan akan terus memajukan kawasan food estate tersebut. “Jadi, memang kita ada dilema. Iya, ada sesuatu yang sudah bagus. Tinggal sentuhan sedikit infrastruktur atau mulai dari nol. Jadi, pilihan yang sulit,” ujarnya.

Apalagi, dari sisi pembiayaan untuk kawasan food estate ini membutuhkan biaya yang cukup besar. “Sebetulnya, dari Kementerian Pertanian sudah ada lampu kuning terkait food estate ini,” ungkapnya.

Bahkan, pembahasan sudah dilakukan dua kali. Pertama, pembahasan dengan Direktur Jenderal (Ditjen) Tanaman Pangan dan Pusat Penelitian Pengembangan (Pusliltbang). “Ada beberapa kabupaten yang mengajukan food estate. Tetapi yang paling luas itu di Bulungan seluas 43 ribu hektare (ha). Sementara, di daerah lain hanya seluar 10 ribu hektare,” ungkapnya.

Meskipun luasanya kecil. Namun, kondisinya bagus. Sebetulnya, bisa saja 43 ribu ha diambil di wilayah Tanjung Palas Utara yang memang sudah layak. Tetapi, hal itu masih menjadi pertimbangan. “Itu masih menjadi bahan pertimbangan kami,” bebernya.

Dengan adanya kunjungan Mentan ke Kaltara ini menjadi momen bagi daerah untuk menyampaikan dukungan pertanian. “Saya sudah sampaikan ke Ditjen Hortikultura untuk mendukung benih bawang,” ujarnya. Khusus untuk food estate, Kementan meminta agar daerah selalu melaporkan progres di lapangan. Dalam hal ini, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak kabupaten maupun pemerintah pusat.

Terpisah, Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Timur (BPTP) Kaltim, Dr. Fausiah T. Ladja mengatakan, terkait food estate sebelumnya memang sempat diusulkan untuk dilakukan pengkajian. “Tetapi, sekarang ini kami masih menunggu kepastian,” ujarnya.

Sebab, sampai saat ini Kementan belum merespons terkait pengembangan food estate tersebut. Kemungkinan, hal itu disebabkan karena refocusing anggaran dampak Covid-19. “Kami saja di BPTP kena refocusing berkali-kali. Jadi, sekarang ini pemerintah masih fokus untuk menanggulangi pandemi Covid-19,” ujarnya. (*/jai/eza)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Kabupaten Bulungan Masih Defisit 10 Ton Beras

Jumat, 10 Mei 2024 | 12:25 WIB

Debit Air Sungai Lumbis di Nunukan Sempat Naik

Jumat, 10 Mei 2024 | 09:41 WIB

Pembangunan Tiga PLBN di Kaltara Klir

Senin, 6 Mei 2024 | 17:40 WIB

BPPW Target 6.691 SR Air Bersih di Kaltara

Sabtu, 4 Mei 2024 | 18:15 WIB

Ada Empat Tantangan Pendidikan di Kaltara

Sabtu, 4 Mei 2024 | 15:30 WIB
X