Target PSP3 Lahirkan Program Unggulan

- Senin, 25 Januari 2021 | 09:14 WIB
KOLAM TERPAL: Kabid Pemuda Dispora Tala Nelly Ariani menunjukkan rangka kolam terpal hasil karya peserta P2P3.  |  Foto: Budian Noor/Radar Banjarmasin
KOLAM TERPAL: Kabid Pemuda Dispora Tala Nelly Ariani menunjukkan rangka kolam terpal hasil karya peserta P2P3. | Foto: Budian Noor/Radar Banjarmasin

PELAIHARI – Pemerintah Kabupaten Tanah Laut melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), pada tahun 2021 ini kembali mengirim 20 orang Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan di Pedesaan (PSP3) ke desa tertinggal dan berkembang di wilayah Bumi Tuntung Pandang.

Menurut Kepala Bidang Pemuda Dispora Tala, Nelly Ariani, PSP3 ini direkrut dari para sarjana yang maksimal berusia 30 tahun, sesuai dengan kriteria pemuda. Kemudian mereka juga mengikuti seleksi administrasi, tertulis hingga wawancara yang dilakukan pada bulan November 2020 lalu.


Dari hasil seleksi tersebut, terpilih 20 orang yang sejak pertengahan Januari tadi, mereka sudah mulai dilepas ke desa-desa, setiap orang memegang dua desa.

“Untuk menentukan penempatan, kami memerhatikan domisili yang bersangkutan, kalau desa tempat tinggalnya termasuk tertinggal atau berkembang, maka kami tempatkan di desanya sendiri, ditambah satu desa lagi,” terang Nelly.

Di awal penempatan, PSP3 menurutnya bertugas untuk melakukan orientasi, selanjutnya melakukan pemetaan potensi dan pada akhirnya bisa membuat sebuah program unggulan.

“Misalnya potensi desa bagus di perikanan, maka PSP3 bisa berkoordinasi dengan dinas untuk pengembangan teknologinya, atau hidroponik” terangnya.

Menariknya ujar Nelly, salah satu potensi program unggulan yang sudah mulai terlihat adalah kolam ikan dari spanduk bekas. Melihat potensi spanduk-spanduk besar yang setelah terpakai lalu dibuang saja. 

“Idenya dari kami, kemudian ada peserta PSP3 yang sarjana perikanan, lalu dia coba wujudkan dan ajarkan kepada rekan-rekannya,” ujar Nelly seraya menunjukkan kepada Radar Banjarmasin rangka kolam yang dibuat dari bahan-bahan sederhana yang bisa didapat di desa.

“Ini kayu dan bambu, tidak perlu modal awal yang besar, kalau spanduk bekas kami coba galang instansi-instansi, di desa juga ada,” tambahnya.

Diharapkan pula ujarnya, peserta PSP3 setidaknya bisa menjalankan sendiri program unggulan tersebut, sehingga ia bisa menjadi wirausaha muda dan menjadi model bagi masyarakat. “Dengan program ini, kami ingin menghapus pelabelan pemuda yang Cuma suka nongkrong, godain cewek dan hanya bisa meminta pada orang tua,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Nelly berharap program PSP3 ini juga bisa mendukung Kabupaten Tanah Laut untuk menjadi Kabupaten Layak Pemuda. Sebagaimana program Pemuda Pelopor yang tembus hingga menjadi juara 2 tingkat nasional. (bin/by/ram)

 

Editor: berry-Beri Mardiansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X