SOA Barang Akan Dievaluasi

- Selasa, 24 Agustus 2021 | 10:40 WIB
PROGRAM SOA: Launching SOA yang berlangsung di Bandara Tanjung Harapan, Tanjung Selor pada Jumat (20/8) lalu.
PROGRAM SOA: Launching SOA yang berlangsung di Bandara Tanjung Harapan, Tanjung Selor pada Jumat (20/8) lalu.

TANJUNG SELOR - Tahun ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) akan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program subsidi ongkos angkut (SOA) barang yang dibiayai melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kaltara.

Hal itu dilakukan guna melihat asas manfaat yang dirasakan masyarakat perbatasan dan terpencil di provinsi termuda Indonesia ini dari program pemerintah daerah tersebut. Termasuk untuk mencari tahu apakah penyalurannya sudah tepat sasaran atau seperti apa.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Kaltara, Hj. Hasriyani mengatakan, tujuan dari evaluasi yang akan dilakukan ini tak lain untuk isa lebih baik lagi ke depan. "Saat ini sudah ada sebagian SOA barang yang jalan, seperti ke Krayan, Lumbis Pansiangan dan Sebakis," ujar Hasriyani kepada Radar Kaltara saat ditemui di Tanjung Selor, Minggu (22/8).

Sedangkan beberapa tujuan lainnya, seperti Mentarang, Tulin Onsoi dan Long Sule saat ini masih dalam proses. Namun, Hasriyani tetap optimistis bahwa pelaksanaan program ini akan berjalan dengan baik dan lancar sebagaimana semangat yang digaungkan. 

Ia mengatakan, total anggaran SOA barang senilai Rp 8,5 miliar dari APBD Kaltara tahun 2021 ini dibagikan ke 10 titik di dua kabupaten di Kaltara, yakni di Malinau dan Nunukan. Untuk di Malinau, itu ada tiga titik yang meliputi Mentarang, Sungai Tubu dan Long Sule. "Kalau di Nunukan itu ada 7 titik yaitu di Krayan, Sebakis, Sei Manggaris, Lumbis Hulu, Lumbis Pansiangan, Lumbis Ogong dan Tulin Onsoi," sebutnya.

Dari anggaran SOA ini, alokasi anggaran yang paling besar itu di Krayan, yakni Rp 2 miliar. Ini karena Krayan hanya dapat dijangkau melalui transportasi udara, menggunakan pesawat perintis. Kemudian, yang kedua terbanyak itu di Long Sule, karena pendistribusian yang dilakukan juga menggunakan transportasi udara.  

"Kalau yang lainnya, itu ada yang lewat jalur darat dan ada yang jalur sungai. Jadi, sedikit lebih mudah dijangkau dan biaya yang dikeluarkan juga sedikit murah jika dibandingkan dengan yang menggunakan pesawat," bebernya. (iwk/eza)

 

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X