PKKM Dinilai Belum Maksimal

- Selasa, 3 Agustus 2021 | 15:27 WIB
TUNGGU REGULASI: Pemberlakuan PPKM level 4 belum maksimal menekan angka kasus Covid-19 di Bulungan./PIJAI PASARIJA/RADAR KALTARA
TUNGGU REGULASI: Pemberlakuan PPKM level 4 belum maksimal menekan angka kasus Covid-19 di Bulungan./PIJAI PASARIJA/RADAR KALTARA

TANJUNG SELOR - Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 berakhir Senin (2/8). Namun, perpanjangan kebijakan tersebut masih menunggu keputusan pemerintah pusat melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Bupati Bulungan Syarwani mengaku belum menerima informasi secara resmi dari pemerintah pusat apakah PPKM diperpanjang atau tidak. "Hari ini (kemarin, Red) terakhir PPKM level 4 diterapkan di Bulungan," kata Syarwani kepada Radar Kaltara, Senin (2/7).

Secara nasional, daerah akan mengikuti instruksi Presiden maupun Kemendagri terkait PPKM di Bumi Tenguyun. "Jadi, sekarang ini kita masih menunggu arahan, karena sampai saat ini belum arahan lebih lanjut terkait PPKM," bebernya.

Melihat perkembangan kasus aktif Covid-19 yang terus meningkat. Pihaknya berharap adanya evaluasi dari pelaksanaan PPKM, sehingga penerapannya bisa berjalan secara maksimal. "Kalau dikatakan belum maksimal saya mengakui itu. Sebab, angka kasus konfirmasi positif Covid-19 sampai saat ini masih cukup tinggi," bebernya.

Selain efektivitas PPKM, di sisi lain pihaknya juga mengakui bahwa sekarang sudah terjadi penularan melalui transmisi lokal. Bahkan, sudah masuk klaster keluarga. "Ini juga manjadi tantangan tersendiri," ungkapnya.

Oleh karena itu, dirinya mengimbau kepada seluruh masyarakat. Khususnya masyarakat Bulungan yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) agar disiplin protokol kesehatan (prokes). "Iya, kalau memang ada kebutuhan di luar bisa menghubungi keluarga terdekat atau petugas Satgas yang ada di desa yang sudah dibentuk," bebernya.

Sehingga, tidak menimbulkan potensi penularan virus sindrom pernapasan akut berat 2 (SARS-CoV2). Apabila semua masyarakat disiplin orang nomor satu di Bumi Tenguyun ini meyakini angka kasus aktif Covid-19 di Bulungan dapat ditekan. "Iya, kalau memang masih menjalani isolasi mandiri di rumah jangan beraktivitas di luar," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bulungan, H. Imam Sujono mengatakan, sejak awal pasien isoman ini memang berisiko tinggi menularkan. Sebab, banyak yang tidak disiplin. "Memang lebih maksimal kalau terpusat di pos karantina (poskar). Kenapa? Karena diawasi petugas," singkatnya.

Sebelumnya, Plt Kalak BPBP Bulungan, Darmawan menegaskan bahwa patroli pengawasan PPKM level 4 masih rutin digelar setiap malam. Kegiatan ini lebih kepada upaya mendisiplinkan masyarakat menerapkan prokes. "Semua kita imbau menggunakan masker dan menjaga jarak," kata Darmawan.

Melalui imbauan itu, pihaknya menilai angka kasus di wilayah Tajung Selor dapat ditekan. "Sekarang ini kan angka kasus konfirmasi positif Covid-19 di Bulungan sudah berkurang. Artinya, korelasinya sudah lumayan baik," ungkapnya.

Selain malam hari, sesuai arahan Bupati kegiatan patroli juga dilakukan pagi, siang dan sore hari di tempat yang banyak terjadi kerumunan. Salah satunya minimarket. "Kalau ada minimarket yang mau anggota BPBD stand by (bersiap) bisa kami siapkan," bebernya.

Apabila ditemukan ada pengunjung yang tidak menggunakan masker akan langsung disuruh keluar. Melihat perkembangan kasus Covid saat ini PPKM kemungkinan diperpanjang. Apalagi sekarang ini Bulungan masuk zona merah (risiko tinggi) Covid-19. “Tidak masalah juga kalau diperpanjang. Kita siap saja,” ujarnya.

Nantinya, akan ada strategi baru yang akan dilakukan. Khususnya untuk posko di tingkat desa akan diberikan edukasi secara langsung. Sebab, selama ini kendala di lapangan pemahamannya masih kurang, sehingga tidak bisa berjalan secara maksimal. “Sampai sekarang ini belum berjalan maksimal,” ujarnya.

Bahkan, dalam penanganan pasien isoman banyak RT yang tidak tahu tugasnya seperti apa. Padahal sudah jelas masuk di dalam surat keputusan (SK). Sebenarnya, kalau pengawasan diperketat angka penyebaran juga bisa ditekan. “Kalau terkait protokol kesehatan sejauh ini masyarakat sudah mulai disiplin. Walaupun belum secara keseluruhan,” jelasnya. (*/jai/eza)

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X