BANJARMASIN - Tak sekadar fisik dan teknik, atlet juga membutuhkan pendekatan psikologis.
Ini ditekankan oleh KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Kalsel dalam rakor dan workshop di Hotel Roditha, kemarin (18/12).
Ketua bidang pembinaan prestasi, Gusti Perdana Kesuma menuturkan, atlet membutuhkan kematangan mental ketika berlaga.
"Fisik dan teknik sudah matang lewat banyak latihan. Tapi takkan sempurna apalagi secara psikologis masih labil. Terutama mengurangi konsentrasi atlet saat bertanding," ujarnya.
Jadi, pelatih juga harus memberikan pendekatan emosional. "Hubungan yang solid dengan akan memberikan motivasi kuat. Selain itu, atlet juga kian patuh dengan instruksi pelatihnya," jelasnya.
Pendekatan psikologis ini nantinya coba diterapkan kepada atlet Banua yang berlaga di PON XX 2021 Papua.
"Atlet jangan sampai kehilangan fokus menjelang pertandingan. Ini sangat menentukan keberhasilan mencapai target. Yakni menjadi juara," tegas Dana, sapaannya.
Kegiatan ini dibuka Sekretaris Umum KONI Kalsel, Enly Hadiyanoor. Pesertanya adalah KONI kabupaten dan kota, serta perwakilan cabor. "Semakin maksimal dalam mencetak atlet berprestasi," ujarnya dalam pidato pembukaan. (oza/fud)