Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) yang diperingati setiap tanggal 26 Juni merupakan bentuk nyata keprihatinan dunia terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika yang berdampak buruk terhadap kesehatan, ekonomi, sosial, budaya serta keamanan dunia.
Penetapan Hari Anti Narkotika Internasional setiap tanggal 26 Juni dicanangkan oleh United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) pada 26 Juni 1988. Peringatan ini bertujuan demi menyatukan visi misi negara-negara di dunia untuk perang dan bekerja sama dalam memberantas peredaran dan penyalahgunaan gelap narkoba.
Kepala BNNK Tarakan, Agus Sutanto, SE., M.Si., mengungkapkan, peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) tahun 2021 kali ini diselenggarakan masih sama seperti tahun sebelumnya dikarenakan masih dalam masa pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia dan seluruh dunia.
“Dengan adanya situasi seperti ini mari kita harus tetap mempunyai tekad, semangat untuk pantang menyerah, bergotong royong, dan mempunyai empati dalam menghadapi situasi pandemi menuju Tarakan Bersinar (bersih dari narkoba)” ujarnya.
Dalam kaitan peringatan tahun ini, lanjut Agus, Badan Narkotika Nasional memperkenalkan tagline baru, yaitu War On Drugs. Pesan “War On Drugs” ini merupakan ajakan untuk perang melawan narkoba meski di tengah situasi pandemi Covid 19.
“Hal tersebut dilakukan agar menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih maksimal di segala unsur kehidupan baik fisik-mental, jasmani-rohani, dunia-akhirat dengan hidup pulih dan produktif tanpa narkoba,” tegasnya.
Agus menjelaskan salah satu strategi, menuju Tarakan Bersinar (bersih dari narkoba) yang ingin dicapai oleh BNN Kota Tarakan adalah dengan menjadikan Kelurahan/Desa di Kota Tarakan sebagai garda terdepan dan mempunyai daya tangkal terhadap penyalahgunaan narkoba dengan bersinergi dengan Pemerintah Kota Tarakan.
Agus menjelaskan, War On Drugs merupakan perubahan citra Badan Narkotika Nasional Tahun 2021 sebagai Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) dalam strategi untuk mengajak semua komponen masyarakat ikut serta dalam menyatakan perang melawan narkoba khususnya melalui Program Desa/Kelurahan Bersinar.
Program desa/kelurahan BERSINAR, dalam lingkup kuratif dan rehabilitatif memiliki tujuan untuk membina masyarakat yang terpapar narkoba agar kembali pulih. Program ini dilaksanakan secara berstandar mulai dari assessment untuk mengenali tingkat keparahan pecandu narkoba sampai dengan tindak lanjut program rawatan korban penyalahguna narkoba.
Melalui program tersebut, Agus menjelaskan, dapat menganalisa dan membuat rujukan penanganan sesuai tingkat keparahan kecanduan narkoba yang dialami klien, memberikan intervensi rehabilitasi dengan berbagai aktivitas seperti konseling individual dan psikoterapi.
“Selain itu juga dapat mengedukasi, konseling keluarga, konseling dukungan sebaya, pemantauan di masa pascarehabilitasi serta peningkatan life skill melalui berbagai pelatihan untuk mendorong produktivitas dan meningkatnya kompetensi positif para mantan pecandu di masa pulih,” tambahnya.
Agus mengungkapkan, untuk mengoptimalkan layanan publik yang berkelanjutan, BNN Kota Tarakan melaksanakan Program IBM (Intervensi Berbasis Masyarakat). Program ini memberdayakan masyarakat sebagai agen pemulihan yang menjalankan peran untuk melakukan pendekatan, penjangkauan, pendampingan ke layanan rehabilitasi.
“Selain itu juga dapat melakukan pemantauan di masa rehabilitasi, pelaporan dan bimbingan lanjut di program pasca rehabilitasi untuk membantu mantan pecandu mempertahankan kepulihan dan kembali produktif dalam menjalani kehidupan sehari hari,” tegasnya.
BNN Kota Tarakan secara berkala mengikuti pelatihan untuk peningkatan kompetensi sesuai dengan standar, melaksanakan koordinasi dengan berbagai elemen masyarakat melalui kegiatan rapat kerja dan bimbingan teknis.
