Kuota Haji Tahun Ini Dikurangi?

- Kamis, 20 Mei 2021 | 11:27 WIB
Kepala Kemenag H. Muhammad Shaberah./AGUS DIAN ZAKARIA/RADAR TARAKAN
Kepala Kemenag H. Muhammad Shaberah./AGUS DIAN ZAKARIA/RADAR TARAKAN

TARAKAN - Belum berakhirnya pandemi Covid-19 dan munculnya mutasi virus baru membuat Kerajaan Arab Saudi hingga saat ini belum memberi kepastian terkait teknis persyaratan ibadah haji. Sehingga, pemerintah Indonesia masih menunggu informasi tersebut.

Hal itu diungkapkan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tarakan H. Muhammad Shaberah. Ia menerangkan, meski telah mendapatkan kepastian pembukaan ibadah haji tahun ini, namun pihaknya belum mendapat informasi apakah pelaksanaan dapat dilaksanakan secara normal atau tidak.

"Pemerintah kan juga masih menunggu teknis aturannya, memberangkatkan haji seperti apa, kemudian syaratnya, batas usianya, baru kita mengatur skenario. Jadi sementara mereka masih memberitakan kalau mereka membuka ibadah haji tahun ini, tapi kita belum tahu apakah dibuka secara normal atau tidak,"ujarnya, kemarin (19/5).

Meski demikian, ia menegaskan bagaimana pun aturannya pihaknya tetap harus mempersiapkan segalanya, termasuk kemungkinan terburuk. Pihaknya memprediksikan, tahun ini PM Kerajaan Arab Saudi akan mengurangi kuota normal keberangkatan berbagai negara sebagai upaya meminimalisir keramaian.

"Sampai saat ini posisi kita masih menunggu jawaban dari pemerintah Arab Saudi. Kita kan belum tahu apakah jemaah haji bisa berangkat 100 persen, 50 persen atau 20 persen. Bahkan kemungkinan terburuk bisa 5 persen dari skenarionya. Karena saat ini kembali ketat kan pengawasannya. Karena ada mutasi virus,"tuturnya.

Diterangkannya, sejauh ini pihaknya telah melakukan rangkaian prosedur persiapan keberangkatan. Kendati begitu, jika memang kuota dilakukan pengurangan maka keberangkatan prioritas calon jemaah akan ditentukan Kemenag pusat.

"Kalau vaksin, cek kesehatan, karantina dan lain-lain itu sudah selesai. Tinggal nunggu keberangkatan. Karena list yang diberikan dari pusat juga itu. Kalau kita yang atur nanti jadi masalah juga bagi jemaah. Jadi pusat yang menentukan kami hanya menginfokan kondisi calon jemaah saja,"tuturnya.

"Nanti kalau sudah diumumkan dan dipastikan keberangkatannya. Nanti kita swab lagi sebelum berangkat. Kalau misalnya ada yang positif, mau tidak mau jemaah itu menunggu tahun selanjutnya. Kan tidak mungkin dia berangkat dengan jemaah lain dalam kondisi positif Covid-19,"jelasnya.

Namun dijelaskan, sejak penularan mutasi covid-19, sehingga menimbulkan kekhawatiran  tersendiri bagi sebagian calon jemaah haji. Karena kondisi tersebut ia mengakui sebagian kecil calon jemaah berharap adanya penundaan.

"Kondisinya saat ini juga ada yang mau cepat berangkat, ada juga yang tidak. Karena ada kekhawatiran juga dari sebagian jemaah. Sementara hanya baru sebatas itu dulu perkembangannya,"tuturnya.

Sementara itu, Aminah (56) Warga Kelurahan Karang Anyar yang merupakan salah satu calon jemaah haji yang direncanakan berangkat tahun ini mengaku cukup pasrah atas kebijakan pemerintah Arab Saudi. Ia menuturkan jika nantinya ada pengurangan dan ia tidak terpilih untuk berangkat tahun ini, maka ia dapat menerimanya.

"Saya menunggu kebijakan Kemenag saja apapun keputusannya. Kalau bisa berangkat tahun ini alhamdulillah, tapi kalau tidak mau bagaimana lagi. Karena juga banyak calon jemaah yang lebih tua dari saya. Mungkin mereka yang lebih diprioritaskan,"ungkapnya.

Ia tetap berharap pandemi Covid-19 segera berakhir sehingga keberangkatan haji dapat dilakukan secara normal. Mengingat ia dan calon jemaah haji lainnya telah menunggu bertahun-tahun agar dapat melaksanakan salah satu rukun Islam tersebut.

"Tentu semua calon jemaah berharap bisa berangkat. Karena prosesnya sampai ke sini tidak sebentar. Saya mendaftar tahun 2010 akhirnya baru bisa berangkat tahun ini. Itu pun kalau jadi,"pungkasnya. (*/zac/ana)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X