Empunya Lahan Senang Tanahnya Ada yang Merawat

- Jumat, 10 Februari 2023 | 10:56 WIB

Tak dimungkiri, banyak pemilik tanah mencari orang-orang yang bersedia menggarap lahannya agar produktif. Daripada dibiarkan mangkrak. Seperti warga yang memiliki lahan di kompleks Perumahan Merdeka.

 

AGUS JAYA, Palangka Raya

 

DIIRINGI alunan musik dangdut dari ponselnya, Muhammad Pendi Nasution asyik memetik buah tomat yang mulai memerah. Kemudian dimasukkan ke dalam arco yang ada di sampingnya. Akhirnya arco itu pun penuh dengan buah tomat.

Hari itu merupakan panen kesepuluh kalinya dalam satu batang. Artinya, batang-batang tomat yang mulai layu itu akan ditebang. Katanya nanti diganti timun.

Di samping tanaman tomat itu, berderet tanaman buah melon yang tumbuh cukup subur dan berbuah lebat. Ada juga tanaman cabai. Baik yang siap panen maupun yang baru tumbuh.

Pendi -sapaan akrabnya, merupakan salah satu petani yang membuat kebun sayuran dengan memanfaatkan lahan kosong yang ada di kompleks Perumahan Merdeka, Jalan Tjilik Riwut Km 10, Palangka Raya.

Di atas lahan berukuran 50x70 meter milik istri mantan Bupati Gunung Mas (alm) Hambit Binti, Pendi menanam berbagai tanaman. Mulai dari buah melon, tomat, cabai, hingga timun. Sudah dua tahun tanah itu digarapnya.

“Saya dan teman-teman menggarap dan membuat kebun di atas tanah ini. Tidak ada biaya sewa yang diminta empunya tanah,” ungkapnya kepada Kalteng Pos, beberapa hari lalu. “Yang punya tanah merasa senang karena tanahnya ada yang jaga dan rawat,” tambah pria asli Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Bapak dua orang anak ini bercerita, untuk modal awal membuat kebun, ia mengandalkan modal sendiri ditambah pinjaman dana dari bank. Biaya paling besar dikeluarkan adalah menyewa alat berat untuk mensingkal tanah. Selain itu, biaya membeli pupuk, membuat bedeng, dan membeli bibit tanaman juga tidak sedikit.

Membutuhkan waktu selama hampir dua bulan agar lahan tersebut benar-benar siap dijadikan kebun dan ditanami sayuran maupun buah-buahan. Kondisi tanah di tempat tersebut yang diakuinya sebenarnya memang agak kurang cocok untuk ditanami sayuran, menjadi tantangan lain yang harus dihadapi.

“Tanah ini harus sering-sering dikasih pupuk kandang, baru bisa ditanam, kalau enggak seperti itu, enggak subur tanahnya, itu yang harus dipahami,” ujarnya lagi. Di lahan tersebut ia kemudian membuat bedeng berukuran bervariasi. Mulai dari lebar 80 meter x 30 sampai 70 meter untuk tempat tanaman. Sekali panen, hasil yang didapatnya mencapai dua pikul atau dua kuintal buah tomat. Sementara untuk tanaman cabai, hasil diperoleh berkisar 15-30 kilogram.

“Sedangkan melon baru mau panen tahun ini,” bebernya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pantai Sungai Bakau Perlu Tambahan Fasilitas

Minggu, 14 April 2024 | 15:00 WIB

Warga Serbu Pusat Perbelanjaan di Kota Sampit

Minggu, 14 April 2024 | 10:26 WIB
X