Usai Ilung, Pampangan Mengadang

- Rabu, 8 November 2023 | 13:50 WIB
SABAN TAHUN: Potret pampangan ketika menggempur aliran Sungai Martapura, persis di kawasan Jembatan 9 November alias Jembatan Pasar Lama, beberapa waktu lalu. (FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN)
SABAN TAHUN: Potret pampangan ketika menggempur aliran Sungai Martapura, persis di kawasan Jembatan 9 November alias Jembatan Pasar Lama, beberapa waktu lalu. (FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN)

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin masih melalukan penanganan ilung alias eceng gondok yang menggempur Sungai Martapura. Meski maraknya gulma itu sudah mulai berkurang, bukan berarti tak ada kekhawatiran. Jajaran Dinas PUPR Banjarmasin memprediksi, di bulan November dan Desember mendatang, tidak hanya ilung saja yang menggempur Sungai Martapura.

Namun, juga pampangan (berbagai macam sampah, hingga gulma yang hanyut di sungai). Kepala Dinas PUPR Banjarmasin, Suri Sudarmadiah menjelaskan, seperti halnya penanganan ilung, pampangan juga bakal ditangani bersama-sama instansi terkait lainnya.

Pemko Banjarmasin melalui Dinas PUPR, menggandeng Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Perhubungan (Dishub) Banjarmasin. Lalu, bekerja sama dengan Dinas PUPR Provinsi Kalsel, dan Balai Sungai Wilayah Kalimantan III.

"Dinas PUPR Banjarmasin dan instansi terkait lainnya mengambil ilung dengan kapal sapu-sapu dan upaya lainnya, seperti misalnya mengerahkan pasukan turbo," jelasnya. Sedangkan dari Balai Sungai akan menyiapkan alat ekskavator. Untuk melakukan pengangkutan. Ilung yang tak bisa diangkut ke PDU, akan langsung dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Basirih. 

Lalu, dari Pemprov Kalsel, juga akan menambah perangkap sampah. Dipasang di perbatasan Banjarmasin dan Kabupaten Banjar. Atau di atas alat perangkap milik Pemko Banjarmasin yang berada di kawasan Banua Anyar. Hal senada juga diungkapkan Kepala Bidang Kebersihan dan Penanganan Sampah di DLH Banjarmasin, Marzuki. Ia mengatakan, penanganan memang sudah semestinya dilakukan bersama-sama. Tak bisa hanya bertumpu pada satu dinas atau instansi.

"Termasuk Dishub. Karena pampangan, pada umumnya juga mengakibatkan terhambatnya mobilitas transportasi sungai," jelasnya, ketika diwawancarai, Selasa (7/11) di kantornya. Marzuki mengaku siap mengerahkan sejumlah armada pengangkut, juga menyiagakan para petugas kebersihan. Di sisi lain, Marzuki juga menekankan bahwa mesti ada solusi jangka panjang yang dilakukan. Karena menurut hematnya, sejauh pampangan yang menggempur Sungai Martapura, berasal dari kawasan hulu. 

"Mencari sumber asalnya adalah salah satu upaya. Kemudian, melakukan sosialisasi," sarannya. Ia menduga, pembukaan lahan yang asal-asalan, menjadi salah satu penyebab banyaknya pampangan. "Mungkin yang membuka lahan tidak ingin repot mengangkatnya ke bantaran, jadi ilung dan pampangan dilarutkan begitu saja ke sungai," tutupnya. (*)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X