Meski Hujan, Karhutla Masih Ada di Kalsel

- Senin, 23 Oktober 2023 | 10:32 WIB
ilustrasi
ilustrasi

 Seluas 5 ribu hektare lebih karhutla (kebakaran hutan dan lahan) sudah ditangani Badan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel hingga Sabtu (21/10) tadi. Luasan karhutla yang ditangani itu jauh mengalami penurunan jika dibandingkan akhir September lalu. Saat itu luasannya mencapai 20 hektare lebih. “Seiring hujan yang mulai turun, meski masih ada titik api, luasannya turun drastis,” kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BPBD Kalsel, Bambang Dedi Mulyadi.

Bambang juga mengungkapkan jumlah penanganan titik karhutla hingga akhir pekan tadi sebanyak 1.775 titik. Jumlah itu mengalami peningkatan jika dibanding akhir bulan lalu. Saat itu karhutla sebanyak 1.453 titik. “Penambahan titik terjadi di awal bulan. Namun dalam beberapa hari belakangan menurun drastis karena hujan mulai turun,” tambahnya.

BPBD Kalsel merekapitulasi di Kota Banjarbaru yang paling tinggi titik penanganan karhutla. Jumlahnya 490 titik, terdiri 473 lahan, dan 17 hutan yang terbakar. Berikutnya di Kabupaten Banjar sebanyak 291 titik, terdiri dari 263 titik lahan dan 28 titik hutan yang terbakar.

 

Paling rendah kejadian ada di Kabupaten Tabalong, hanya sebanyak 27 titik. Terdiri 24 lahan dan tiga titik hutan yang terbakar. Sedangkan Banjarmasin ada sebanyak 29 titik lahan yang ditangani. “Total hingga hari ini (Sabtu, red), sebanyak 1.709 titik lahan, dan 66 titik hutan yang terbakar,” papar Bambang.

Pihaknya menegaskan menurunnya titik api yang muncul saat ini akibat karhutla terus ditangani. Dari data pihaknya sampai akhir pekan tadi, seluas 5.255,73 hektare karhutla di 13 kabupaten dan kota sudah ditangani. “Hujan yang turun akhir-akhir ini sangat membantu. Terlebih untuk area yang sulit dijangkau,” sebutnya.

Karhutla paling luas ada di Banjarbaru mencapai 1.500 hektare lebih. Berikutnya di Kabupaten Banjar seluas 1.157 hektare lebih. Sementara paling rendah Banjarmasin seluas 7,21 hektare. “Berdasarkan data rekapitulasi kami (BPBD Kalsel, red), jumlah yang sudah tertangani karhutla seluas 5.255,73 hektare,” rincinya.

Bambang menyebut turunnya hujan di beberapa daerah karena berhasilnya teknik modifikasi cuaca (TMC) yang dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Pelaksanaan TMC di langit Kalsel sempat diperpanjang. Sedianya dihelat hingga 8 Oktober, namun diperpanjang hingga 10 Oktober lalu.

Mulai berkurangnya kabut asap dampak karhutla diharapkan warga tak terjadi lagi. Contohnya dialami Khairul. Warga Jalan Pandu Banjarmasin Timur itu sempat harus mengurangi kegiatan di luar rumah.

Sebagai penderita asma, asap membuatnya sulit bernapas. “Sempat kambuh, dan harus di dalam rumah saja. Sangat mengganggu sekali kabut asap lalu,” tuturnya. (mof/gr/dye)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

X