Asap Menipis, Sekolah di Banjarmasin Kembali Normal

- Selasa, 17 Oktober 2023 | 11:38 WIB

 Aktivitas belajar mengajar di SD dan SMP di Banjarmasin bakal dikembalikan seperti semula. Kabar baik itu disampaikan Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina (16/10). Usai Ibnu meresmikan gedung Banjarmasin Creative Hub di Jalan Ahmad Yani km 5.

Wali kota menyatakan kebijakan belajar daring, peniadaan kegiatan di luar kelas (upacara bendera, olahraga, dan ekskul), dan pemulangan siswa lebih cepat akan dievaluasi. Ibnu melihat hujan yang terus mengguyur Banjarmasin pada sore dan malam hari membuat kabut asap kian menipis. 

“Penerbangan di bandara juga kembali sesuai jadwal, tak ada lagi delay. Jadi saya kira ini menggembirakan,” ujarnya. “Maka saya kira sudah saatnya belajar mengajar di sekolah dikembalikan seperti semula. Akan kami evaluasi dulu dan sesegeranya diputuskan,” tambahnya. 

Mengacu data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarmasin, Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) menunjukkan kualitas udara kota berada pada level sedang.

Angka particulate matter (PM) 2,5 per tanggal 15 Oktober menunjukkan angka 83.
Jauh membaik dibanding awal bulan tadi. Ketika kualitas udara kota mencapai level merah atau sangat tidak sehat.

Selain itu, angka kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) juga menunjukan tanda-tanda penurunan. Untuk Oktober saja, sampai tanggal 14 terdata 158 kasus ISPA.

“Kasusnya semakin turun, kemungkinan karena hujan. Jadi asap yang diakibatkan kebakaran hutan dan lahan juga berkurang,” kata Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin, Tabiun Huda kemarin.

Untuk penanganan ISPA, Dinkes menetapkan 28 puskesmas dalam status siaga bencana kabut asap. “Kami sediakan oksigen konsentrator di 13 puskesmas dan layanan PSC (public safety center) selama 24 jam,” sebutnya. 

Tabiun pun memberi lampu hijau kepada Dinas Pendidikan untuk menormalisasi aktivitas di sekolah. “Nanti kami sampaikan dalam rapat evaluasi,” tutupnya.

Masker Tetap Penting

Meski kabut asap menipis, dokter spesialis penyakit dalam, Dr Rudiansyah meminta Pemko Banjarmasin tetap berhati-hati dalam membuat kebijakan.

Ia melihat pentingnya sosialisasi mengenakan masker untuk langkah antisipasi.
“Memasyarakatkan kembali masker untuk mengurangi kasus ISPA,” ujarnya.

Selain itu, kewaspadaan Dinkes juga jangan diturunkan. Terutama, sediakan obat-obatan untuk pasien ISPA dan penyakit penyerta di puskesmas.

“Misalnya penyakit asma. Dinkes harus mengantisipasinya semaksimal mungkin,” pesan Rudiansyah. (war/az/fud)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X