Fenomena Rumah Ambles di HSU, BPBD Bantu Korban

- Rabu, 11 Oktober 2023 | 14:13 WIB
FENOMENA: Rumah warga Desa Murung Karangan RT 03 Kecamatan Amuntai Utara yang ambles akibat longsor tebing sungai. | Foto: Akbar/Radar Banjarmasin
FENOMENA: Rumah warga Desa Murung Karangan RT 03 Kecamatan Amuntai Utara yang ambles akibat longsor tebing sungai. | Foto: Akbar/Radar Banjarmasin

Kemarau panjang dan hujan yang turun beberapa hari lalu, memperluas titik tepi sungai yang longsor di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU). Tak hanya dinding sungai yang ambles namun beberapa akses jalan juga terdampak ambles. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah HSU terhitung sejak tanggal 2 Agustus sampai 9 Oktober 2023, tercatat sudah ada 16 titik kejadian tanah longsor di Kabupaten HSU.

Titik ambles ini tersebar di beberapa kecamatan yakni Amuntai Tengah, Amuntai Selatan, Amuntai Utara, Banjang, Babirik, Sungai Pandan dan Kecamatan Haur Gading. Sementara rumah warga yang terdampak ada 10 rumah mengalami rusak berat, dua rumah rusak sedang dan lima rumah rusak ringan. 

Tak hanya hunian, ikut terdampak satu rumah ibadah. Sementara jalan rusak akibat longsor mencapai 425 meter. Akibat longsor juga membuat 20 Kepala Keluarga dengan 52 jiwa harus terdampak.

Kepala BPBD HSU H Syamrani, mengatakan, saat ini pihaknya terus mendata dan melakukan pemantauan di sekitar bantaran sungai.

Termasuk melaksanakan imbauan kepada masyarakat agar selalu waspada, sebab kejadian tanah ambles bisa sewaktu waktu terjadi. “Jadi warga pemukim khususnya tepi sungai agar selalu waspada akan fenomena tanah ambles ini,” ujar Syamrani, Selasa (10/10). 

Disinggung adanya warga yang terdampak, Syamrani menjawab, pihaknya (BPBD, red) sudah memberikan bantuan dan santunan kepada warga terdampak.

Bantuan itu, sebutnya berupa sembako dan kelengkapan lainnya dalam mengurangi beban korban tanah longsor di wilayah HSU. “Untuk penyebab longsor ini akibat sungai kering karena kemarau dan beban berat di atas tepi sungai. Alhasil menimbulkan retakan di dinding sungai dan akhirnya memicu longsor,” jawabnya.

Sementara itu, Kadis Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) HSU, Amos Silitonga MT mengatakan, pihaknya akan merespons keinginan warga untuk penanggulangan jalan yang terdampak longsor akibat kemarau saat ini. 

Pihaknya meminta pada warga agar menghibahkan tanah untuk akses jalan baru kedepannya, agar lokasi jalan baru tidak dibangun di lokasi yang longsor, sebab kemungkinan akan ambles kembali.

“Tanah hibah ini dimaksudkan agar jalan alternatif di belakang rumah warga bisa dibuat dan bebas longsor,” ujar Amos.

Terakhir, pihaknya akan memfasilitasi warga masyarakat untuk segera memprogramkan lokasi pembuatan jalan penghubung desa untuk akses jalan baru. Terpisah, Mega salah satu korban tanah ambles di Kota Amuntai, berharap perhatian dari pemerintah daerah, berupa perbaikan akses jalan agar tidak longsor lagi. Termasuk sarannya pembuatan dak sungai agar kejadian ini tidak terulang. (*)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X