Siswa SMAN 7 Banjarmasin yang menjadi korban penusukan, masih dirawat di Rumah Sakit Ulin. Kondisinya semakin membaik. Sebelumnya, pelajar 15 tahun itu harus dioperasi. Sempat masuk ICU. Sekarang sudah beralih ruang rawat inap Aster. “Korban sudah dipindahkan ke ruang perawatan,” kata Wakil Direktur Medik dan Keperawatan RSUD Ulin, Yudi Riswandi.
Korban ditusuk Senin (31/7) pagi. Setiba di rumah sakit, dokter mengambil tindakan cepat dengan mengoperasinya. Harus dioperasi akibat luka di bagian perutnya, pisau pelaku rupanya sempat menancap dalam. Usai dioperasi, korban dirawat di ICU selama tiga hari. “Alhamdulillah berjalan lancar dan dia sudah bisa dipindahkan,” imbuhnya.
Yudi memastikan, biaya perawatan akan dibantu Pemprov Kalsel. “Informasi yang saya peroleh dari Pak Direktur, perawatannya ditanggung pemprov,” ujarnya.
Walaupun ia tak terlalu memikirkan soal itu. “Prinsipnya adalah penanganan dulu yang utama,” pungkas Yudi. Korban ditusuk temannya di kelas, pagi sebelum apel bendera. Dugaan sementara, penusukan itu dipicu bullying. Pelaku kerap dirundung korban, bahkan sejak SD.
Mendapat Atensi Mabes
Walaupun kondisinya semakin membaik, polisi belum memintai keterangan korban. “Alasannya karena kondisinya belum begitu stabil. Ini juga permintaan orang tua korban,” kata Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin, Kompol Thomas Afrian.
Bahkan, kasus ini telah mendapat atensi Mabes Polri. Dalam pekan ini, tim dari mabes akan datang untuk meneliti keadaan ABH (anak berhadapan dengan hukum, pelaku), kondisi korban, dan sekolahnya. “Dijadwalkan dalam minggu ini tim psikolog dari mabes datang ke Banjarmasin,” bebernya. “Setelahnya, kami akan mengupayakan diversi yang mana salah satu kewajiban dalam penanganan kasus ABH,” sambungnya.
Lalu, bagaimana dengan kondisi pelaku? Thomas menjawab, ABH dalam keadaan yang baik. “Kami ajak berkomunikasi lancar. Alhamdulillah kondisinya sehat,” tutupnya. (mof/lan/gr/fud)
