Kabupaten Terdampak Banjir di Kalteng Bertambah

- Senin, 6 September 2021 | 11:17 WIB
Banjir di salah satu kabupaten di Kalteng.
Banjir di salah satu kabupaten di Kalteng.

PALANGKA RAYA-Beberapa waktu terakhir, ada tujuh kabupaten di Kalteng yang dilanda banjir. Dan jumlahnya kini bertambah. Saat ini tercatat sudah sebelas kabupaten mengalami banjir. Tiga di antaranya berstatus tanggap darurat banjir, sedangkan satu kabupaten berstatus siaga darurat banjir.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kalteng Erlin Hardi mengatakan, per Minggu (5/9) tercatat ada sebelas kabupaten mengalami bencana banjir. Yakni Kabupaten Katingan, Kotawaringin Barat (Kobar), Pulang Pisau (Pulpis), Seruyan, Kotawaringin Timur (Kotim), Sukamara, Murung Raya (Mura), Lamandau, Gunung Mas (Gumas), Palangka Raya, dan Barito Utara (Batara).

“Tiga kabupaten berstatus tanggap darurat banjir, meliputi Katingan, Kobar, dan Kotim, sedangkan yang berstatus siaga darurat banjir adalah Kabupaten Pulpis,” katanya saat dikonfirmasi, Minggu (5/9).

Diungkapkannya, Kabupaten Katingan sudah menetapkan status tanggap darurat banjir, dari 24 Agustus hingga 23 September. Penyebab banjir di Katingani karena curah hujan yang tinggi di wilayah hulu Kecamatan Katingan Tengah sehingga mengakibatkan air Sungai Samba dan Sungai Katingan meluap.

“Sebetulnya di Katingan sudah surut, tapi karena di hulu terjadi hujan, maka air naik lagi,” tuturnya.

Berdasarkan data-data yang disampaikan BPBPK Kalteng, banjir terjadi karena intensitas hujan yang tinggi di beberapa daerah. Contohnya, banjir di Kecamatan Arut Utara, Kobar disebabkan oleh tingginya curah hujan dan meluapnya air Sungai Arut.

Banjir yang terjadi di Seruyan disebabkan oleh intensitas hujan sedang hingga tinggi dengan durasi sembilan jam, sehingga mengakibatkan air mulai naik lagi. Sedangkan banjir di Sukamara karena hujan intensitas tinggi dan bertemunya dengan air laut pasang.

Sementara banjir yang terjadi di Mura, khususnya di Kecamatan Laung Tuhup, karena meluapnya air dar Sungai Laung karena hujan deras yang terus terjadi. Banjir di Lamandau dikarenakan hujan masih sering terjadi dengan intensitas rendah sampai sedang. Penyebab banjir di Desa Linau, Kecamatan Rungan karena meluapnya air Sungai Rungan.

Kota Palangka Raya juga tak luput dari banjir, tepatnya di Jalan Petuk Katimpun dan Jalan Danau Rangas, Kecamatan Jekan Raya. Banjir yang terjadi di wilayah Barito Utara disebabkan intensitas hujan yang tinggi sehingga menyebabkan air menggenangi sebagian jalan di Desa Manggala. (abw/ce/ala)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Perumahan Dinas Guru di Katingan Jadi Arang

Rabu, 17 April 2024 | 12:57 WIB

Pantai Sungai Bakau Perlu Tambahan Fasilitas

Minggu, 14 April 2024 | 15:00 WIB

Warga Serbu Pusat Perbelanjaan di Kota Sampit

Minggu, 14 April 2024 | 10:26 WIB
X