Siaga I Karhutla di Ibu Kota Kalsel: Menjaga Api Jauh dari Kawasan Bandara

- Senin, 3 Juli 2023 | 22:46 WIB
ilustrasi
ilustrasi

Musim kemarau, ditambah buka lahan dengan membakar, termasuk pula puntung rokok yang dibuang sembarangan, diduga jadi pemicu kebakaran hampir 100 hektare lahan di Kota Banjarbaru, Kalsel. Sudah ada kasus yang naik jadi penyidikan.

 

M FADLAN ZAKIRI-NOR SALIM YAHYA, Banjarbaru

 

MEMANCING tentu bukan aktivitas yang dilarang di kawasan hutan galam Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel). Tapi, aktivitas “sampingannya” yang jelas terlarang: merokok lalu puntungnya dibuang sembarangan.

Seperti yang terjadi saat lahan gambut di kawasan Kampung Pengayuan, Liang Anggang, Kota Banjarbaru, terbakar pada Sabtu (24/6) dua pekan lalu. Kapolsek Liang Anggang Kompol Yuda Kumoro Pardede menduga pemicunya adalah kesalahan manusia.

“Dari informasi warga sekitar, kebakaran ini gara-gara puntung rokok pemancing di tengah hutan galam (tanaman yang tumbuh di daerah rawa, Red) sana,” ungkapnya saat ditemui Radar Banjarmasin di lokasi kebakaran.

Banjarbaru salah satu wilayah di Tanah Air yang paling awal mengalami efek kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di musim kemarau ini. Secara keseluruhan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Syamsudin Noor mencatat, sedikitnya ada 28 titik panas yang terdeteksi di seluruh Kalimantan Selatan.

Semua titik panas tersebut itu tersebar di beberapa kabupaten/kota, yakni Hulu Sungai Selatan (HSS), Tanah Laut, Banjar, Banjarbaru, Tanah Bumbu, dan Tapin. Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Syamsudin Noor Utari Randiana mengatakan, kemunculan titik-titik panas itu tidak lain disebabkan faktor musim kemarau dan tingkat kelembapan udara atas yang sudah masuk kategori lumayan kering. Selain itu, kurangnya intensitas hujan juga membuat tanah dan vegetasi jadi kering.

“Akibatnya, lahan yang terdapat titik panas itu rentan terbakar jika tersulut api,” ucapnya saat dihubungi awak media, Senin (26/6) pagi.

Per 26 Juni, luas lahan yang terbakar di ibu kota Kalsel itu sudah menyentuh angka 93,7 hektare. Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarbaru M Zaini Syahranie mengatakan, bahwa luasan itu merupakan total dari 44 kasus karhutla di Banjarbaru. “Bulan ini saja kami mencatat ada 65,6 hektare lahan yang terbakar,” ungkapnya saat ditemui awak media.

Para pemangku kepentingan terkait di Kota Banjarbaru segera bergandengan tangan untuk melakukan tindak kuratif dan preventif. “Kami mengedepankan kerja sama antara pemerintah, swasta, relawan, serta TNI-Polri,” kata Wakapolres Banjarbaru Kompol Winda Adhiningrum.

Puluhan kasus kebakaran di Kota Banjarbaru terjadi sejak akhir Maret 2023. Yang terbaru, petugas siaga karhutla harus berjibaku memadamkan api yang membakar lahan rawa di kota yang menggantikan status Banjarmasin sebagai ibu kota Kalimantan Selatan per Maret tahun lalu itu pada Kamis (25/5).

Tepatnya di wilayah Danau Caramin, Kelurahan Guntung Manggis, Kecamatan Landasan Ulin. Pemadaman dilakukan personel BPBD Banjarbaru bersama relawan gabungan dan berlangsung selama kurang lebih tiga jam.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

X