Balikuhai, Wafelnya Urang Barabai

- Rabu, 3 Mei 2023 | 14:41 WIB

WAFEL bukan hanya milik orang Eropa. Kalimantan Selatan pun punya kudapan begitu. Namanya balikuhai. Balikuhai disebut-sebut sebagai wafelnya orang Barabai. Sebab, camilan ini bisa didapati di Kabupaten Hulu Sungai Tengah. 

Bahkan, balikuhai sudah ada sejak puluhan tahun. Termasuk dalam jenis kue jadul. Putri Pariwisata HST 2023, Noor Mila Amalia menuturkan, kue ini memiliki kisah sejarah yang unik. Beberapa orang mengatakan, nama balikuhai bermula dari pembicaraan seorang ibu yang menyuruh anaknya untuk membalik kue agar tidak gosong. “Dalam bahasa Banjar, ‘Balik luhai biar kada hangit’. Sejak itulah, kue ini disebut balikuhai,” tutur Amalia.

Berbeda dengan wafel pada umumnya yang menggunakan terigu, balikuhai justru menggunakan tepung beras sebagai bahan utama. Sehingga teksturnya lebih padat. Rasanya pun lebih mengenyangkan. Tepung beras itu kemudian dicampur ke dalam adonan santan rebus dan telur bebek. Juga ditambah irisan gula merah sebagai pemanis.

Untuk memperkaya cita rasa, adonan juga ditambahkan rempah adas. “Itu yang membuat rasanya menjadi khas,” imbuhnya. Adonan ini kemudian dituangkan ke cetakan wafel. Yakni wajan bolak-balik dengan motif kotak-kotak. Kemudian dimasak dengan api kecil hingga matang. 

“Selama proses memasak, adonan tadi diperciki telur kocok dan mentega menggunakan kuas daun pandan,” jelasnya. Begitu matang, baru dibungkus daun pisang. Kue ini dijual dengan harga yang terjangkau. Biasanya berkisar antara Rp5.000 hingga Rp10.000 per bungkus. Teksturnya lembut dan rasanya manis. Kue ini kerap menjadi camilan pagi hari, sambil minum kopi atau teh.

Balikuhai bisa ditemukan di pasar-pasar tradisional HST. “Juga ada di CFD (car free day) dan kawasan Kelurahan Bukat (Barabai),” tuntasnya. (tia/gr/fud)

 
 

 

 
 
 
 

 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X