Keji..!! Bocah SD Itu Diperkosa, Kemudian Kepalanya Dipenggal

- Selasa, 10 Desember 2019 | 10:29 WIB

PALANGKA RAYA-Teka-teki siapa orang yang membunuh HE (12) sudah terjawab. Dia adalah A (35), warga yang tinggal tak jauh dari rumah korban di Desa Tumbang Mahup, Kecamatan Katingan Hulu. Pelaku sudah ditangkap oleh Tim Buser Satreskrim Polres Katingan dibantu anggota Jatanras Ditreskrimum Polda Kalteng, Minggu petang (8/12).

Kabidhumas Polda Kalteng Kombes Pol Hendra Rochmawan menyampaikan, bocah laki-laki yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Tumbang Mahup itu diduga menjadi korban kekerasan seksual. Pelaku melakukan kekerasan seksual kepada korban di kawasan tambang peti liar di desa tersebut.

“Pelaku diduga mengalami kelainan seksual, meski sudah berkeluarga,” ujarnya kepada awak media di ruang Bidhumas Polda Kalteng.

Pelaku A, sudah dibawa ke Mapolres Katingan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Barang bukti parang yang digunakan pelaku untuk melepas kepala dari bagian tubuh korban sudah disita. Kepala korban juga sudah ditemukan, setelah dikubur di pekarangan tak jauh dari rumah pelaku.

“Ini merupakan murni tindakan kriminalitas, tidak ada sama sekali keterkaitan dengan isu kayau yang beredar,” tegas perwira melati tiga di pundak itu.

Di tempat yang sama, hasil outopsi disampaikan Dokter Forensik RSUD dr Doris Sylvanus dr Ricka Brillianty Zaluchu. Dokter murah senyum itu mengungkapkan, dari tubuh korban ditemukan luka memar pada lengan bagian kiri dalam, pada bagian pergelangan kaki kanan dan kiri. Luka memar paha pada bagian dalam kaki kiri dan kanan.

“Pada anus korban ditemukan luka sobek memanjang ke arah depan kurang lebih 7- 8 cm akibat benda tumpul lunak. Dari luka yang ada, diduga korban mengalami tindakan cabul,” ungkapnya.

Dari hasil autopsi bagian dalam, ditemukan dalam tubuh korban di bagian lambung ada sisa makanan yang belum tercerna sempurna.

“Jadi dia menghilang kurang lebih 1-2 jam setelah dia selesai makan. “Kalau dari hasil laporan dan pemeriksaan saya itu cocok, jadi korban tewas sudah lebih dari tiga hari,” kata dr Ricka.

Diberitakan sebelumnya, HE dikabarkan hilang selama tiga hari, mulai Selasa (3/12). Ketika itu, pamit dengan ibunya keluar rumah dan bermain bersama teman-temannya. Setelah itulah, korban tidak kunjung pulang ke rumah. HE ditemukan di sekitar kolam bekas lubang penambangan liar Jumat (6/12). Saat ditemukan, jasad korban tidak lengkap. Kepala terpisah dari tubuhnya.(oiq/ram)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

DPRD: Realisasi APBD Kotim tahun 2023 Lepas Target

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:40 WIB
X