Penderita ISPA Capai 8.634 Jiwa

- Selasa, 24 September 2019 | 22:03 WIB

KABUT asap tak kunjung hilang. Penderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) semakin hari kian bertambah. Dihimpun dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kotim, jumlah warga yang terpapar ISPA sebanyak 8.624 jiwa. Untuk diare ada 2.667 jiwa per 1 Juli- 21 September.

Kepala Dinas Kesehatan Kotim dr Faisal Novendra Cahyanto mengatakan, penderita ISPA tersebut jika dibagi dengan 80 hari, sekitar 100 penderita ISPA yang ada per harinya. Jumlah itu tersebar di 23 puskesmas dan rumah sakit yang ada di Kotim.

“Kabut asap ini menyebabkan jumlah penderita ISPA dan diare,”katanya. Faisal menambahkan, bagi masyarakat untuk tidak ragu-ragu memeriksa kondisi kesehatan. Terlebih jika mengalami gejala-gejala yang berujung bisa terkena ISPA dan diare. Masyarakat juga harus hidup sehat dan bersih. Jika melakukan aktivitas di luar, segera cuci tangan dan kaki agar perkembangan bakteri atau kuman tidak menyebar.

Sementara, Polres Kotim mencatat ada delapan kasus karhutla yang masih tahap penyelidikan. Sudah ada 3 orang tersangka kasusnya P21 yang sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Sampit. Selain itu pula, terkait ada 60 saksi yang lahannya terbakar beberapa waktu lalu tetap dilakukan penyelidikan, akan tetapi dari semua saksi tersebut masih belum semuanya bisa memenuhi panggilan petugas.

Kapolres Kotim AKBP Mohammad Rommel menjelaskan terkait karhutla khususnya kepada pemilik lahan yang statusnya saksi dengan jumlah 60 orang tersebut masih terus dilakukan pendekatan dan pendalaman terkait karhutla tersebut. “Kami akan tetap panggil, dan komitmen untuk memanggil mereka ini. Jika tidak hadir atau memenuhi panggilan petugas, tentu nantinya akan ada mekanismenya,”jelasnya, Senin (23/9).

Baru-baru ini, ada satu lagi tersangka yang dinaikkan statusnya ke tingkat penyidikan dari Polsek Sungai Sampit Kecamatan Mentaya Hilir Utara. “Jadi total ada delapan kasus karhutla yang kami tangani.

Selanjutnya, terkait adanya korporasi, pihaknya masih melakukan penyelidikan. Beberapa waktu lalu sudah mengambil sampel di salah satu perusahaan di Mentaya Hilir Utara yang lahannya terbakar. Pengambilan sampel ini digunakan untuk kepentingan penyelidikan. Jadi, kita tetap tindak tegas siapa saja  yang membakar lahan tersebut.

Di Pangkalan Bun, Pangdam XII Tanjung Pura Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad melakukan pengecekan lokasi karhutla di Km 12 Kelurahan Raja Seberang, Kecamatan Arut Selatan Pangkalan Bun,Senin (23/9).

Pengecekan lokasi didampingi Danrem 102/Panju Panjung Kol Arm Syaiful Rizal bersama Bupati Kobar Hj Nurhidayah. Selain itu juga ada Dandim 1014/Pangkalan Bun Letkol Inf Yudi Rianto dan Wakapolres Kobar Kompol Yongki Rohman dan Danpos TNI AL Kumai Letda P Sudjito.

"Kami lihat tim sudah maksimal melakukan upaya pemadaman selama tiga bulan ini,”katanya. Menurutnya, meskipun demikian masih saja ada lahan dan lokasi yang kembali terbakar. Hal ini dikarenakan api belum benar-benar padam secara maksimal. Karena kontur tanah gambut yang membuat api tidak padam secara keseluruhan.

"Kami pastikan api pasti padam dan akan lebih efesien dengan cara penyutikan,"pungkasnya. (rif/son/ram)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Perumahan Dinas Guru di Katingan Jadi Arang

Rabu, 17 April 2024 | 12:57 WIB

Pantai Sungai Bakau Perlu Tambahan Fasilitas

Minggu, 14 April 2024 | 15:00 WIB

Warga Serbu Pusat Perbelanjaan di Kota Sampit

Minggu, 14 April 2024 | 10:26 WIB
X