Sungai Haruyan Meluap, Tujuh Desa di HST Terendam

- Selasa, 25 Oktober 2022 | 14:16 WIB
BANJIR LAGI: Situasi banjir yang melanda Kecamatan Haruyan Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Senin (24/10). FOTO: INSTIMEWA FOR RADAR BANJARMASIN
BANJIR LAGI: Situasi banjir yang melanda Kecamatan Haruyan Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Senin (24/10). FOTO: INSTIMEWA FOR RADAR BANJARMASIN

Diguyur hujan sejak subuh hingga zuhur, tujuh desa di Kabupaten Hulu Sungai (HST) terendam. Tersebar di tiga kecamatan: Haruyan, Batu Benawa, dan Hantakan. Ini memang wilayah langganan banjir. Cukup hujan deras selama satu jam, pasti tergenang. Apalagi jika berjam-jam.

Kapolsek Haruyan Ipda Rusmiati menyebutkan di wilayah hukumnya ada lima desa yang kebanjiran. Yaitu Desa Lok Buntar, Desa Haruyan, Desa Mangunang, Desa Batu Panggung dan Desa Mangunang Seberang. 

“Ketinggian air bervariasi 30-80 cm. Mapolsek kami juga ikut terendam, kedalamannya sekitar 70 cm,” ujarnya kepada Radar Banjarmasin (24/10). Banjir disebabkan meluapnya Sungai Haruyan. Akibat Bendungan Muui yang tak lagi sanggup menampung limpasan hujan.

Debit air meningkat hingga 300 cm. “Akibatnya mengganggu pekerjaan warga dan sekolah. Kepada sekolah, kami imbau untuk memulangkan siswanya,” tambahnya. 

Tidak ada korban jiwa atau pengungsi. Kerugian materil juga diklaim tidak ada. Saat berita ini ditulis, banjir mulai surut. “Tapi kami akan terus memantau situasi di lapangan,” pungkas Rusmiati.

Hujan memang sudah reda. Tapi hingga pukul 19.00 Wita, cuaca di HST masih mendung. Membuat masyarakat cemas.
Pusat kabupaten Barabai juga tak luput dari genangan. Misalnya di Jalan Ulama, Jalan Sarigading, Jalan Hevea dan Pasar 3 Barabai. Titik-titik tersebut memang rawan banjir.

Di kecamatan berbeda, banjir melanda Desa Tilahan dan Desa Aluan. Air merendam jalan dan pekarangan rumah penduduk. Dilaporkan ketinggian mencapai lutut orang dewasa. Menghindari kerusakan, warga harus mengamankan kendaraan bermotornya ke dataran yang lebih tinggi. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) HST pun memberlakukan status siaga satu.

Kepala Seksi (Kasi) Kedaruratan dan Logistik BPBD HST, Fitriadinnor mengatakan, debit air sungai di beberapa wilayah pegunungan Meratus mengalami kenaikan sekitar dua meter.

Seluruh warga HST, khususnya yang tinggal di kawasan bantaran sungai dan daerah rawan banjir diminta waspada. “Masyarakat kami imbau agar waspada, namun jangan panik menghadapi kondisi ini,” pintanya.

Saat ini BPBD masih memantau dan mendata skala banjir ini. “Kami juga meminta warga untuk menampung air leding PDAM untuk mengamankan stok air bersih,” pungkas Fitri. (mal/gr/fud)

 
 
 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X