Tak Bawa Anak Imunisasi, Siap-siap Rumah Bakal Ditempeli Stiker ini

- Minggu, 28 Agustus 2022 | 12:33 WIB

Capaian program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) untuk campak dan rubella di Kota Banjarmasin masih relatif rendah.Dari target sasaran sebanyak 149.035 anak, yang mendapatkan imunisasi baru sebanyak 39 persen. Atau berjumlah 58.130.

Kendati demikian, pemerintah Kota (Pemko) berkomitmen untuk mengejar ketertingalan dengan memaksimalkan dengan strategi lain.Seperti mendata anak-anak putus sekolah, kemudian mengarahkan masyarakat agar membawa anak untuk melakukan imunisasi. Baik ke puskesmas maupun posyandu.

Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, menjelaskan, mendata anak-anak yang putus sekolah itu dirasakan perlu. Alasannya, karena program tersebut lebih banyak menyasar anak di fasilitas pendidikan.

Baik yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarmasin maupun Kementerian Agama (Kemenag) Banjarmasin.

“Capaian imunisasi anak sekolah di bawah naungan disdik sudah mencapai 90 persen. Jadi sudah saatnya anak yang putus sekolahjuga didata dan diperiksa,” harapnya, usai menggelar rapat koordinasi evaluasi program BIAN, belum lama tadi.

“Mari kita saling bekerja sama dan berkolaborasi untuk mengejar capaian sesuai dengan yang ditargetkan,” tambahnya.

Senada, Ketua Tim Penggerak PKK Banjarmasin, Siti Wasilah, melihat capaian yang ada kini, dirinya mengaku cukup menyayangkan.Terlebih, bila melihat posisi Kota Banjarmasin, yang masuk dalam urutan kedua terendah capaian BIAN se-kabupaten dan kota yang ada di Indonesia.

“Tapi tak dipungkiri, target sasaran pemko juga sangat besar. Seiring dengan jumlah penduduk yang banyak,” tuturnya.

Maka dari itu, dalam waktu yang tersisa hingga berakhirnya program tersebut pada 13 September mendatang, dia berharap target dapat tercapai.

Ada pun upaya lain yang bisa dilakukan, Wasilah menyatakan sosialisasi masyarakat perlu ditingkatkan.Di samping melakukan pendataan, perlu adanya penyampaian surat ke rumah warga, disertai selebaran yang berisi informasi tentang manfaat dari imunisasi anak.

Adapun jika suasai warga yang bersangkutan didata dan disurati, namun ternyata masih tak kunjung juga membawa anaknya berimunisasi, maka rumah yang bersangkutan akan ditempeli stiker sebagai penanda.

“Stiker itu bukan stigmatisasi. Tetapi, sebagai pesan moril bagi keluarga. Bahwa di situ ada anak yang belum mendapatkan haknya untuk diimunisasi,” tekannya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin, M Ramadhan, mengakui capaian program BIAN masih cukup rendah.“Tapi dari sisa waktu yang ada, kami akan mencoba memaksimalkan,” ujarnya.

Ramadhan menyebut, salah satu faktor utama penyebab rendahnya capaian itu, karena jumlah sekolah dan jumlah anak di sejumlah kawasan memang tidak banyak. Khususnya, di kawasan tempat berdirinya puskesmas. (war)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

X