Tarif Feri Batulicin – Tanjung Serdang Naik, Mentang-Mentang Gak Ada Saingan Dia

- Sabtu, 11 Juni 2022 | 13:17 WIB
NAIK FERI: Penumpang kapal feri penyeberangan dari Batulicin ke Tanjung Serdang mengeluhkan kenaikan tarif. Foto: ZAYLAN ABDI/RADAR BANJARMASIN
NAIK FERI: Penumpang kapal feri penyeberangan dari Batulicin ke Tanjung Serdang mengeluhkan kenaikan tarif. Foto: ZAYLAN ABDI/RADAR BANJARMASIN

 Tarif kapal feri penyeberangan dari Batulicin ke Tanjung Serdang resmi naik, kemarin (10/6). Naik dengan mulus, maklum usaha transportasi ini tak memiliki pesaing. “Enggak ada saingan sih dia. Jadi enak saja mau naik,” kata Safriansyah, warga Kabupaten Kotabaru yang kemarin menyeberang dari Kabupaten Tanah Bumbu.

Dulu, dia biasa membayar Rp25 ribu untuk roda dua. Sekarang hampir Rp30 ribu. Lalu, mobil penumpang juga naik dari Rp166 ribu menjadi Rp186 ribu. Belum ditambah jumlah penumpang. Tarif per kepala naik dari Rp8 ribu menjadi Rp10 ribu. Jadi kalau ada lima penumpang dalam satu mobil, total ongkosnya Rp236 ribu. Sejak awal, kenaikan tarif ini sudah diprotes. Tapi PT ASDP Batulicin mengatakan, mereka hanya mengikuti perintah Kementerian Perhubungan yang diteruskan Pemprov Kalsel. 

“Dalam enam tahun, baru kali ini naik. Naiknya cuma sedikit,” kata Manajer Usaha ASDP Batulicin, Zainal Abidin. Dia juga mengaku tak pernah mendengar protes dari pengguna jasa feri. “Sudah sebulan kami sosialisasikan,” ujarnya.

Dijelaskannya, kenaikan menjadi tak terelakkan, karena keuangan ASDP sudah besar pasak dari pada tiang. “Target tahun ini cuma imbang saja, antara pemasukan dan pengeluaran,” ujarnya. Disebutkannya, pengeluaran paling besar ada di bagian perawatan dan pemeliharaan. “Kalau perusahaan swasta, sudah terjadi potong gaji atau pengurangan karyawan. Syukur-syukur kami masih bisa menggaji,” tambahnya. Pengakuan merugi itu patut disangsikan. Sebab, jumlah kapal yang beroperasi terus bertambah. Dulu hanya dua unit. Sekarang sudah enam. Pada tanggal merah, ketika wisatawan sedang ramai, bisa tujuh kapal yang diturunkan.

Setengah tahun belakangan, jumlah truk perkebunan sawit dan kendaraan tambang juga meningkat signifikan. Menyusul menggeliatnya perekonomian di Pulau Laut. (zal/gr/fud)
 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB
X