Teka-teki siapa pelatih baru Barito Putera akhirnya terjawa. Manajemen Laskar Antasari secara resmi memperkenalkan Dejan Antonic sebagai ‘entrenador’ baru klub kebanggaan Urang Banua.
Kepastian itu terkuak melalui pernyataan CEO Barito Putera, Hasnuryadi Sulaiman, di kediamannya Jl Kampung Melayu Darat, Banjarmasin, Jumat (22/4) dini hari.“Beliau pelatih berpengalaman di Liga Indonesia, baik sebagai pemain maupun pelatih. Pengalamannya di sepakbola Indonesia diharapkan mampu membawa Barito ke posisi lebih baik lagi,” kata Hasnur.
Dejan diikat dengan kontrak berdurasi 1 musim, dengan harapan mampu mengembalikan marwah permainan Laskar Antasari yang mengedepankan jargon ‘Waja Sampai Kaputing’.
“Untuk sementara satu musim. Nanti seiring berjalannya waktu, kalau memang cocok tentu akan kita perpanjang seperti pelatih-pelatih sebelumnya,” tambahnya.
Meski tidak membebankan target muluk, namun manajemen Barito berharap Dejan mampu mengobati dahaga publik pecinta sepakbola Banua, yang rindu gelar juara. Perlu diingat, tim berjuluk Bekantan Hamuk terkahir kali merasakan manisnya gelar juara saat menjadi kampiun Divisi Utama 2012 silam.
Dejan Antonic membenarkan bahwa ia juga memiliki tekad untuk mengembalikan gaya permainan agresif Laskar Antasari. Dejan berasumsi dirinya selalu menampilkan ciri khas permainan atraktif pada setiap tim yang dibesutnya. “Setiap pemain yang ikut sama saya harus memiliki etos kerja tinggi, dan punya semangat juang. Tidak ada pemain bintang, semua harus kerja keras untuk Barito,” kata Dejan.
Dejan Antonic berasal dari Yugoslavia. Lahir di Belgrade pada tahun 1969, Dejan memulai karirnya sebagai pesepak bola di klub Red Star Belgrade, klub lokal terbesar yang berpusat di Serbia.
Dejan termasuk dalam ‘zlatna generacija’ atau generasi emas Tim Nasional Yugoslavia U-21 pada tahun 1987 yang berhasil menjuarai FIFA World Youth Championship pada tanggal 25 Oktober 1987 setelah mengalahkan Jerman Timur dalam adu penalti.
Pada tahun 1991, Dejan bergabung dengan kesebelasan FK Napredak sebelum akhirnya bergabung dengan kesebelasan K.S.K. Beveren, Belgia. Bersama klub tersebut, Dejan mencetak 20 gol dalam jangka waktu dua tahun (1992-1994). Selanjutnya, Dejan bergabung dengan FK Obilic dengan kontrak satu tahun.
Dejan kemudian memilih meninggalkan benua Eropa dan bergabung dengan kesebelasan Persebaya Surabaya pada tahun 1995 sebelum akhirnya bergabung dengan Persita Tangerang pada tahun 1996 dan Persema Malang setahun berselang.
Dejan meninggalkan Indonesia dan bergabung dengan klub divisi satu Hong Kong, Instant-Dict FC, pada tahun 1998. Pertandingan antara Instant-Dict FC melawan South China AA pada piala FA Hong Kong merupakan pertandingan pertama Dejan dalam membela kesebelasan Instant-Dict FC.
Dejan Antonic sempat terpilih untuk bergabung dengan tim kesebelasan Hong Kong XI dalam kejuaraan Carlsberg Cup tahun 2003. Hong Kong XI merupakan tim gabungan divisi satu Hong Kong dan hanya pemain papan atas yang bisa terpilih bergabung dengan tim tersebut.
Karir Dejan di dunia sepak bola semakin melambung ketika ia berhasil mencetak gol dalam adu penalti di kejuaraan Carlsberg Cup saat pertandingan melawan tim nasional Uruguay U-21. Dejan juga meraih gelar The Most Fair Player pada tahun 2003. Selain itu, dirinya beberapa kali dinominasikan di Hong Kong Footballer Awards.
Dejan juga sempat bergabung dengan Sun Hei dan berhasil membantu kesebelasan tersebut memenangkan kejuaraan Hong Kong Senior Challange Shield, Hong Kong FA Cup, dan Hong Kong League Cup.
