Seleksi CPNS Pakai Pendeteksi Wajah

- Rabu, 15 September 2021 | 11:04 WIB
BUKAN SELFIE: Para peserta melakukan pendeteksian wajah menggunakan fitur face recognition dalam Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) bagi para Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) di lingkungan Pemprov Kalsel, kemarin (14/9). | FOTO:  SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN
BUKAN SELFIE: Para peserta melakukan pendeteksian wajah menggunakan fitur face recognition dalam Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) bagi para Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) di lingkungan Pemprov Kalsel, kemarin (14/9). | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN

BANJARBARU - Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) bagi para Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) di lingkungan Pemprov Kalsel, kemarin (14/9) dimulai. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tes kali ini digelar lebih ketat.

Uji seleksi sendiri digelar di Gedung Idham Chalid, Setdaprov Kalsel Banjarbaru. Pada sesi I yang berlangsung mulai pukul 07.30 Wita, ditinjau langsung oleh Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar didampingi Kepala Kantor Regional VIII BKN Banjarmasin A. Darmuji dan Kepala BKD Kalsel Sulkan.

Uji CPNS 2021 disebut lebih ketat, lantaran penyelenggaraannya menggunakan fitur face recognition: berupa kamera untuk mendeteksi wajah peserta.

Fitur face recognition itu digunakan sebagai validitas tambahan untuk menghindari potensi terjadi perjokian saat pelaksaan Tes SKD CPNS. Fitur terbaru tersebut mampu menganalisa wajah peserta ketika log-in ke sistem CAT dan mencocokannya dengan foto peserta yang diambil pada saat registrasi.

Kepala Kantor Regional VIII BKN Banjarmasin A. Darmuji mengatakan, fitur face recognition digunakan dengan cara memotret wajah peserta sebelum memasuki ruangan tes. "Kalau wajah tidak sesuai, kamera tidak mau mendeteksi. Nantinya foto akan tayang di komputer,” paparnya.

Dia mengungkapkan, pelaksanaan SKD dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan yang lebih ketat dibanding Seleksi Kompetensi Bidang tahun 2019 lalu. "Peserta harus dalam keadaan negatif Covid-19, dibuktikan dengan adanya surat swab antigen ataupun PCR," ungkapnya.

Bagi peserta yang terkonfirmasi positif, ucap dia harus melaporkan ke instansinya. "Karena nanti dia tetap tes, namun dijadwalkan ulang,” terang Darmuji.

Hasil tes sendiri kata dia, bisa dipantau secara real time melalui live score yang tayang di akun Youtube penyelenggara.

“Bapak dan Ibu bisa memantau di live score SKD CPNS. Jadi, orang tua tidak harus hadir untuk mengecek skor. Ini adalah bagian dari transparansi kita," katanya.

Sementara itu, Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar menyampaikan pesan dan dukungannya kepada 250 peserta yang terjadwal mengikuti tes pada pagi kemarin.

Mereka adalah kloter pertama yang bersaing ketat berkompetisi untuk meraih 421 formasi di lingkungan Pemprov Kalsel.

Tercatat, lebih dari 4 ribu peserta yang mengikuti SKD CPNS Pemprov Kalsel mulai 14 sampai 19 September 2021. Ini adalah tahun kedua penyelenggaraan seleksi CPNS di masa pandemi Covid-19.

Ada beberapa penyesuaian yang dilakukan, termasuk jumlah peserta per harinya. Jika tahun sebelumnya, tiap satu hari berlangsung sampai 5 sesi tes, maka kali ini dibatasi hanya tiga sesi.

“Kapasitas gedung Idham Chalid sekitar 750 orang per hari. Tiap sesi tes diikuti 250 peserta. Sehari berlangsung 3 sesi, kecuali hari Jumat 2 kali sesi saja,” terang Roy.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X