Dongkrak Produksi dan Pemasaran Kerajinan Ilung

- Rabu, 8 September 2021 | 13:03 WIB
KERAJINAN: Ilung alias eceng gondok bisa diolah menjadi sebuah kerajinan yang mampu meningkatkan perekonomian UKM di Kalimantan Selatan. | FOTO: Mujisela Creatif
KERAJINAN: Ilung alias eceng gondok bisa diolah menjadi sebuah kerajinan yang mampu meningkatkan perekonomian UKM di Kalimantan Selatan. | FOTO: Mujisela Creatif

BANJARBARU – Kerajinan Ilung kini makin tren di semua kalangan. Tak sedikit warga memanfaatkan Sumber Daya Alam (SDA) yang dianggap gulma ini untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah. Seperti Mujisela Creatif, salah satu UKM yang menghasilkan kerajinan berbahan dasar ilung di Pantai Hambawang, Hulu Sungai Tengah.

UKM satu ini dibina oleh tim dosen dari Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru. Diungkapkan Ketua Tim, Gunawan, tak bisa ditampik pandemi Covid-19 menghantam UMKM di Banua. Karena itu menurutnya, perlu sentuhan khusus untuk bisa mendongkrak produksi dan juga pemasaran kerajinan ilung.

“Saat ini, Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan salah satu sektor usaha riil yang memiliki peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, kita harus bisa mengembangkan UKM agar terus mampu bersaing dengan UKM lain, atau dengan perusahan besar,” ujarnya.

Dijelaskannya pula, kerajinan anyaman ilung (eceng gondok) merupakan unggulan daerah Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Karena itu, prospek usaha kerajinan ke depan cerah. Ditambah, permintaan yang terus meningkat. Selain itu, kerajinan ilung juga merupakan suatu upaya untuk memanfaatkan dan mengembangkan potensi lokal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sehingga sudah selayaknya mendapat mendapat perhatian.

“Kerajinan anyaman dari ilung memiliki potensi bisnis yang besar dan didukung oleh bahan baku yang melimpah. Namun masih sedikit masyarakat yang tertarik untuk menggeluti usaha ini. Ilung merupakan tanaman yang biasanya menjadi gulma saja di perairan. Namun dengan kreatifitas dan usaha, ilung dapat diubah menjadi kerajinan anyaman yang memiliki nilai jual tinggi,” pungkasnya.

Tim dosen dari FMIPA ULM yang terdiri dari Gunawan dan Moch Idris program kegiatan Program Kemitraan dengan Masyarakat (PKM) memberikan sentuhan teknologi kepada UKM tersebut agar produksinya meningkat dan bervariasi sehingga dapat bersaing dan mampu memenuhi permintaan pasar.

Selain sentuhan teknologi tidak lupa disampaikan model pemasaran online agar UKM dapat beradaptasi dan tetap hidup di saat pandemi Covid-19 saat ini. “Diharapkan dengan penggunaan pemasaran online, UKM dapat meningkatkan pemasaran di masa pandemi saat ini,” ungkap ketua tim, Gunawan.

Gunawan menambahkan bahwa kegiatan pengabdian pada masyarakat oleh dosen FMIPA ULM merupakan bentuk atensi akademisi untuk membantu memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada di masyarakat. Sedangkan untuk institusi Universitas Lambung Mangkurat adalah terjalinnya hubungan baik melalui Take and Give kepada masyarakat, khususnya pengrajin ilung melalui program pengabdian pada masyarakat. (mat/bin/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB

Desa Wisata Pela Semakin Dikenal

Selasa, 16 April 2024 | 11:50 WIB

Pekerjaan Rumah Gubernur Kaltim

Selasa, 16 April 2024 | 09:51 WIB

Usulkan Budi Daya Madu Kelulut dan Tata Boga

Selasa, 16 April 2024 | 09:02 WIB
X