BANJARMASIN – Pandemi Covid-19 tak dipungkiri turut mendongkrak penjualan alat kesehatan (alkes). Selain masker dan tabung oksigen, alat bernama Oximeter juga tengah mengalami peningkatan permintaan. Alat yang berfungsi mendeteksi kadar oksigen (saturasi) dalam tubuh ini banyak dicari sebagai salah satu perangkat untuk mengetahui adanya gejala Covid-19 terhadap seseorang.
Donny Kurniawan, salah satu pemasok Oximeter di Banjarmasin mengakui permintaan konsumen akan Oximeter saat ini memang sedang tinggi. “Dalam seminggu, sedikitnya ada 200 unit Oximeter yang sudah saya jual. Pembelinya mulai dari apotek, toko-toko obat kecil, hingga pembeli dari kalangan perorangan, dan juga tenaga medis,” ujarnya.
Satu unit Oximeter dijual mulai Rp100 ribuan ke atas. “Oximeter ini merupakan alat yang paling praktis dalam mendeteksi kadar saturasi dalam tubuh. Dengan ukurannya yang kecil, Oximeter bisa disimpan di saku dan bisa dibawa kemana-mana. Cara menggunakannya cukup dijepitkan ke jari, maka akan muncul angka kadar saturasi yang ditampilkan lewat layar LCD kecil di alat tersebut,” sambungnya.
Dalam setiap paket penjualan Oximeter, sudah dilengkapi dengan baterai. “Alat dijamin sudah bisa langsung digunakan. Untuk pasokan Oximeter saat ini cukup stabil, walaupun permintaan sangat tinggi,” tambahnya.
Sementara itu, Anas, seorang tenaga medis di Banjarmasin tak menampik Oximeter memang sangat diperlukan untuk mendukung aktivitas kerjanya di sebuah rumah sakit di Banjarmasin. “Setiap ada pasien yang masuk rumah sakit, seringkali harus dicek saturasi oksigen. Nah, setiap perawat disarankan untuk memiliki Oximeter untuk mengecek saturasi oksigen pasien tersebut,” tandasnya. (oza/bin/ema)
