Penjualan Elpiji Mulai Normal

- Jumat, 25 Januari 2019 | 15:22 WIB

PALANGKA RAYAPenjualan gas elpiji subsidi di Kota Palangka Raya mulai normal. Tak terlihat lagi antrean warga mendapatkan gas ukuran 3 kilogram itu di pangkalan, Kamis (24/1). Pemerintah Kota Palangka Raya akan mengawasi distribusi gas itu sampai ke masyarakat untuk menghindari kelangkaan dan tingginya harga.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Palangka Raya Ikhwanudin mengatakan, pihaknya sudah membentuk tim pemantauan di lapangan untuk mengawasi dan memantau perputaran gas bersubsidi.

”Kami sudah membentuk tim. Bahkan sudah bekerja. Tim ini melakukan pengawasan dua kali dalam sebulan. Besok (hari ini, Red) tim akan bergerak memantau harga dan pasokan gas elpiji,” katanya, Kamis (24/1).

Apabila dalam pengawasan ditemui ada pangkalan yang membandel, lanjutnya, akan diberi teguran dan pembinaan. Disperindag juga akan melakukan pengecekan mahalnya harga gas elpiji itu.

”Kami akan memantau eceran dahulu, darimana dia mendapatkan dan berapa harganya, dari situ kami akan mengetahui asal mula naiknya harga. HET (harga eceran tertinggi, Red) sudah jelas, dari pangkalan Rp 17.500 dan di tingkat eceran Rp 18.000-Rp 19.000 per tabung,” katanya.

Ikhwanudin enggan menanggapi mengenai dugaan adanya permainan mafia elpiji subsidi yang menyebabkan kelangkaan dan melambungnya harga. Hanya saja, bila melihat kuota elpiji 3 kg yang masuk di Kota Palangka Raya dalam sebulan, dia memastikan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan.

”Dalam sebulan Palangka Raya mendapatkan kuota elpiji 3 kilogram sekitar 186.000 tabung yang tersebar di empat agen dan 196 pangkalan. Bila melihat kuota sebanyak itu, dengan jumlah penduduk yang ada, saya rasa sangat cukup,” katanya.

Lebih lanjut Ikhwanudin mengatakan, pihaknya berencana mengatur harga elpiji di tingkat pedagang eceran. Disperindag akan mengusulkan perda sebagai acuan dalam penindakan nantinya.

”Bisa jadi kami berlakukan HET khusus eceran. Namun, karena itu proses dan regulasinya lama, kami akan memberlakukan perda terlebih dahulu sebagai acuan menindak eceran yang memainkan harga,” tegasnya. (agf/ign)

Editor: sampitadm-Radar Sampit

Tags

Rekomendasi

Terkini

Infrastruktur di Pedalaman Katingan Memprihatinkan

Minggu, 21 April 2024 | 14:00 WIB
X