Pejabat Pemkot “Disandera” Kelompok Bersenjata

- Kamis, 23 Juli 2020 | 17:07 WIB
SIMULASI: Personel Yonif Raider 613 Raja Alam saat melakukan simulasi pembebasan sandera, Rabu (22/7).
SIMULASI: Personel Yonif Raider 613 Raja Alam saat melakukan simulasi pembebasan sandera, Rabu (22/7).

TARAKAN - Salah seorang pejabat Pemkot Tarakan disandera kelompok bersenjata saat melintas di Jalan Mulawaraman, Rabu (22/7). Pejabat yang belum diketahui identitasnya ini, mengendarai mobil dinas tengah menuju kantor tempat ia bekerja. 

Tiba-tiba saja kendaraannya dihentikan dan ditodong laras panjang oleh sekelompok orang bersenjata. Warga yang melihat, kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada Babinsa yang sedang melakukan pengawasan di wilayah tersebut. Setelah menerima laporan, Babinsa langsung melaporkan kepada Komandan Kodim 0907/Tarakan. Laporan kemudian diteruskan ke Komandan Brigif 24/Bulungan Cakti. 

Tidak butuh waktu lama, Komandan Brigif kemudian memerintahkan Komandan Yonif Raider 613/Raja Alam, Letkol Inf Fardin Wardhana untuk menyiapkan satu tim penyelamat untuk membebaskan pegawai yang disandera. 

Dalam waktu singkat, tim yang bersenjata lengkap langsung menuju ke lokasi kejadian untuk melaksanakan pembebasan, sekira pukul 07.30 Wita.

Aksi kejar-kejaran sempat terjadi, karena kelompok bersenjata melakukan perlawanan. Baku tembak antara kelompok bersenjata dengan tim pembebasan tawanan pun terjadi. Dengan kemampuan khusus tim, kurang dari 2 menit, kelompok bersenjata berhasil dilumpuhkan. Walhasil, pejabat tersebut pun selamat. 

“Ini merupakan latihan pemeliharaan Raider. Latihan rutin ini digelar dua kali dalam setahun dan membawa misi pembebasan tawanan,” kata Komandan Batalyon Raider 613 Raja Alam, Letkol Fardin Wardhana, kemarin. 

Ia menambahkan, prajurit harus menjalankan misi itu dalam waktu yang cepat. Dalam latihan kali ini, prajurit mencatatkan waktu 1,25 detik. Latihan simulasi ini juga dalam rangka menjaga dan mengantisipasi ketika menghadapi ancaman serangan teroris. Selain itu untuk melatih kemampuan prajurit agar dapat melaksanakan tugas dengan profesional.

Total prajurit yang dilibatkan dalam kegiatan latihan sebanyak 400 orang pelaku dengan 100 orang pendukung lainnya. Dalam simulasi ini, Fardin melibatkan masyarakat sipil agar prajurit bisa serius berlatih. Dengan mempertimbangkan tidak main-main, karena melihat temannya jadi sandera dalam simulasi.

“Satuan andalan dan kebanggaan Kodam IV/Mulawarman yang memiliki kualifikasi Raider, dituntut secara terus menerus meningkatkan profesionalisme dalam bidang teknis kemiliteran. Kemampuannya harus tiga kali lipat dari kemampuan Batalyon Infanteri biasa, yang disiapkan untuk melaksanakan pertempuran, baik di hutan maupun di perkotaan,” tuturnya.

Skenario latihan dibuat menyesuaikan dengan kondisi terkini. Dengan melihat kemungkinan ancaman yang akan muncul, seperti tren saat ini. Penguasaan kendaraan dan lainnya menjadi langkah antisipasi dalam kegiatan ke depan. 

“Biasanya kita melaksanakan dalam satuan sendiri, dalam meningkatkan kemampuan anggota. Minimal, prajurit baru bisa mengimbangi para prajurit yang sudah lama,” pungkasnya. (*/sas/mua) 

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X