Berebut Suara Penghuni Penjara

- Rabu, 16 Januari 2019 | 12:49 WIB

Narapidana di Rumah Tahanan dan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) tetap diberikan hak pilih dalam Pemilu mendatang. Dengan keterbatasan informasi dan larangan kampanye masuk Lapas, mereka dipastikan memilih kucing dalam karung. 

Langit mendung menggantung di atas Lapas Teluk Dalam. Berkebalikan dengan wajah Mukarramah yang ceria. Kemarin (15/1) pagi, dia hendak membesuk adiknya yang mendekam di penjara terpadat di Kalsel tersebut.

Pada waktu bersamaan, KPU (Komisi Pemilihan Umum) sedang disibukkan pendataan pemilih dari kaum narapidana. Pembesuk diimbau membawakan KK (Kartu Keluarga) dan e-KTP milik terpenjara. Namun, Mukkaramah tak tahu-menahu.

"Belum pernah membaca atau mendengarnya. Saya kira kurang sosialisasi," kata warga Gambut Kabupaten Banjar itu. Dia yakin, adik lelakinya ingin mencoblos.

Sekalipun dipenjara, panasnya suhu politik menjelang Pemilu 2019 rupanya telah merambat hingga ke balik sel.

"Dia pernah bercerita, katanya mau mencoblos di lapas saja," imbuhnya. Adiknya tertangkap setelah tes urinnya dinyatakan positif. Terjaring razia saat ajojing di salah satu diskotek di Banjarmasin.

Sama halnya dengan Arbaniah. Keluarga asal Kampung Melayu Darat Banjarmasin ini juga bukan penganut golput.

"Sampai-sampai bapaknya kemarin mendatangi KPU. Menguruskan agar hak pilih anaknya tetap ada," kisahnya.

Arbaniah membawakan sekantung rambutan. Semuanya merah, tak ada yang kulitnya hijau.

"Dia anak sulung. Akibat terbawa arus. Kawan-kawannya asyik dengan narkotika, dia malah ikut-ikutan," imbuhnya lirih.

Jika itu penuturan keluarga napi, kali ini pengakuan langsung dari penghuni lapas. Sebut saja namanya Aji. Terdakwa kasus korupsi yang masih bolak-balik menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Banjarmasin.

"Saya gagap sekali kalau ditanya soal Pemilu 2019," akunya.

Aji sudah menyerahkan KK dan e-KTP kepada sipir lapas. Guna memasukkan namanya ke dalam DPT (Daftar Pemilih Tetap). Dengan segala keterbatasan informasi, Aji telah memantapkan pilihannya untuk Pilpres.

Tapi untuk Pileg, dia masih meraba-raba. "Soal caleg, saya cuma menyimak omongan keluarga pas membesuk. Benar-benar minim," imbuhnya.

Kasubsi Regestrasi Lapas Kelas IIa Teluk Dalam Banjarmasin Seftyawan mengatakan selama ini memang tak ada pihak partai, caleg maupun tim sukses dua pasangan presiden yang masuk.

Halaman:

Editor: aqsha-Aqsha Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB

Januari hingga Maret, 7 Kebakaran di Balangan

Selasa, 26 Maret 2024 | 15:35 WIB
X