Kelangkaan Dipicu Kendala Distribusi

- Kamis, 4 Juni 2020 | 17:30 WIB
SULIT DIPEROLEH: Masyarakat kerap mengeluhkan sulit mendapatkan tabung gas 3 kilogram.
SULIT DIPEROLEH: Masyarakat kerap mengeluhkan sulit mendapatkan tabung gas 3 kilogram.

TANJUNG SELOR - Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Bulungan mengakui permasalahan kekosongan liquified petroleum gas (LPG) 3 kilogram yang terjadi di Bulungan merupakan persoalan kompleks, baik dalam proses pendistribusian maupun ketersediannya di pasaran. Sehingga kerap kali masyarakat mengeluh sulitnya mendapatkan tabung gas 3 kilogram tersebut.

Kendala yang dialami distributor dan beberapa agen di Tanjung Selor disinyalir karena antrean di Stasiun Pengisian Gas (SPG) di Sangata, Kutai Timur, Provinsi Kaltim yang disebabkan adanya libur beberapa hari yang lalu. 

"Kemarin sekitar tanggal (29/5) baru datang, dan diprioritaskan kepada agen PT Makbul dan PT Mitra Berlian. Dari agen tersebut selanjutnya akan didistribusikan kepada pedagang eceran. Karena stoknya terbatas sehingga harganya cendrung naik, bahkan melampaui HET (Harga Eceran Tertinggi)," kata Kepala Disperindagkop Bulungan, Ajer Supriyono, Rabu (3/6).

Ia tidak menampik panjangnya rantai distribusi gas LPG serta banyaknya agen dan pengecer, menimbulkan potensi permainan. Sehingga ketika konsumen membeli di pengecer jumlah gasnya berkurang. Hal itu kata Ajer, juga kadang terjadi. 

"Biasanya pembeli membawa tabung kosong. Sampai di pedagang  eceran langsung ambil yang ada isinya. Padahal kalau kita mau lebih jeli, gas 3 kilogram mungkin tidak penuh isinya jika ditimbang," ujarnya. 

Selain itu, agen juga kesulitan dalam pengisian bahan bakar solar untuk armada pengangkutnya. Pembelian bahan bakar dibatasi Rp 200 ribu oleh SPBU. Sementara, kapasitas bahan bakar senilai Rp 200 ribu hanya cukup untuk sampai di Berau. 

“Itu tentu tidak cukup, mereka belum bisa sampai ke daerah tujuan distribusi. Kadang-kadang harus  mengantre sampai berhari-hari. Hal-hal itulah yang menjadi polemik yang bisa mengakibatkan lambatnya distribusi,” sebutnya.  

Ketua Komisi II DPRD Bulungan Markus Juk menyesalkan persoalan kelangkaan gas. Kelangkaan gas menurutnya bukan hal sepele, sebab berdampak pada aktivitas masyarakat secara langsung. Ia berharap kepada agen maupun distributor segera memenuhi persediaan gas LPG 3 kilogram di Bulungan. 

“Jika realisasinya di lapangan belum menujukan hasil, maka kami bersama komisi I, II, dan III akan mengambil tindakan tegas,” ujarnya. 

Ia mengkhawatirkan kondisi kelangkaan menjadi peluang oknum yang sengaja menimbun dan menjual kembali dengan harga di atas HET. (*/mts/mua)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB

Desa Wisata Pela Semakin Dikenal

Selasa, 16 April 2024 | 11:50 WIB

Pekerjaan Rumah Gubernur Kaltim

Selasa, 16 April 2024 | 09:51 WIB

Usulkan Budi Daya Madu Kelulut dan Tata Boga

Selasa, 16 April 2024 | 09:02 WIB
X