Pasar Besar Ditutup untuk Pembersihan Virus Secara Total

- Senin, 15 Juni 2020 | 15:59 WIB

PALANGKA RAYA – Pasar Besar Palangka Raya akhirnya ditutup selama tiga hari. Pembersihan virus secara total akan dilakukan di setiap sudut pusat transaksi dagang itu. Warga kini tengah menanti efektivitas sterilisasi itu dalam meredam wabah Covid-19 yang kian ganas menjangkiti hampir seratus orang dari klaster yang sama.

”Semoga sterilisasi tidak sia-sia dan bisa memutus mata rantai penularan virus korona. Sudah banyak korban dari klaster pasar. Jangan sampai terus membesar,” kata Kiki, warga Jalan Temanggung Tilung Palangka Raa, Minggu (14/6).

Harapan yang sama juga disampaikan sebagian besar warga. Rata-rata mereka menuliskan pendapatnya di media sosial. Berharap penularan virus dari plaster pasar tersebut bisa dihentikan melalui upaya sterilisasi. Pemerintah juga diharapkan mengerahkan segenap daya dan upaya untuk melindungi warga, karena keselamatan masyarakat jadi prioritas paling utama.

Pantauan Radar Sampit, aparat kepolisian bersama Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 dibantu pedagang melakukan penyemprotan. Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin dan Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Dwi Tunggal Jaladri turun langsung.

Jaladri mengatakan, penyebaran virus korona dari klaster Pasar Besar nyaris mencapai angka 100 orang. Sampai kemarin, pasien Covid-19 dari klaster tersebut tercatat sebanyak 96 orang, separuh lebih dari total kasus di Palangka Raya yang mencapai 213 kasus. Bahkan, ”korban” yang jatuh dari klaster tersebut termasuk personel gugus tugas, Polri, TNI, hingga Satpol PP.

Dia menuturkan, waktu penutupan pasar itu agak berbeda dibanding daerah lainnya. ”Kalau di pasar lain harusnya 14  hari ditutup. Khusus Pasar Besar hanya tiga hari. Penyebarannya melebihi batas kewajaran. Sudah 96 orang dari klaster Pasar Besar, bahkan beberapa di antaranya meninggal dunia,” ujar mantan Kabidkum Polda Kalteng ini.

Menurut Jaladri, penyemprotan massal dalam upaya sterilisasi mendapat sambutan positif dari seluruh pedagang. Penyemprotan dilakukan petugas gabungan secara masif.

”Sterilisasi Pasar Besar ini menjadi perhatian serius Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo dan didukung penuh Danrem 102 Panju Panjung. Maka itu memang perlu dilakukan dan harus dilaksanakan,” tegasnya.

Dia mengharapkan penyemprotan yang dilaksanakan selama tiga hari itu bisa membasmi virus korona baru penyebab Covid-19. ”Diimbau kepada masyarakat yang akan berbelanja ke Pasar Besar nantinya agar benar-benar mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan sebagai upaya memutus mata rantai Covid-19 di wilayah Kota Palangka Raya,” ujarnya.

Di sisi lain, Jaladri mengungkapkan, pemakaman satu jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) yang menggunakan protokol Covid-19 sempat ditolak warga. Namun, setelah diberi pengertian secara persuasif, warga bersedia dimakamkan dengan prosedur kesehatan yang ketat.

Jaladri menambahkan, PDP yang meninggal tersebut merupakan seorang perempuan rujukan dari RS Kota Palangka Raya di Kalampangan. Kondisi kesehatannya menurun dan sempat dilakukan hingga meninggal dunia. Wanita itu meninggal karena komplikasi penyakit lainnya yang diperparah Covid-19.

Sementara itu, Fairid mengatakan, pihaknya akan memperkuat edukasi terkait protokol kesehatan kepada para pedagang. Selain itu, Pemkot juga bersiap menggelar rapid test secara massal.

”Rencananya ada 20 ribu unit rapid test diberikan kepada masyarakat. Sasarannya bukan hanya warga di Pasar Besar saja, namun kawasan lain yang selama ini rawan penularan Covid-19. Kami juga mengupayakan agar Palangka Raya memiliki alat polymerese chain reaction (PCR)  secara mandiri. Dengan begitu, hasil swab tes dapat dilakukan dengan lebih cepat,” katanya.

Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Palangka Raya Emi Abriyani mengatakan, adanya peningkatan orang yang terinfeksi positif Covid-19 merupakan hasil pelacakan dan pemetaan yang dilakukan tim deteksi dini Dinas Kesehatan Palangka Raya.

Halaman:

Editor: sastro-Sastro Radar Sampit

Tags

Rekomendasi

Terkini

Infrastruktur di Pedalaman Katingan Memprihatinkan

Minggu, 21 April 2024 | 14:00 WIB
X