Hari Terakhir, Diwarnai Gangguan Internet

- Jumat, 26 April 2019 | 10:49 WIB

TARAKAN - Hari terakhir Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk sekolah menengah pertama (SMP) sempat mengalami hambatan karena adanya gangguan pada jaringan internet. Akibatnya, jadwal UNBK pada beberapa sekolah harus diundur selama 2 jam.

Kepala Seksi (kasi) Pembinaan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Tarakan Wiranto menerangkan meski sempat gangguang jaringan namun, ujian berhasil diselesaikan dengan lancar setelah adanya perbaikan.

"Alhamdulillah, ujian dapat selesai. Walaupun tadi sempat ada gangguan jaringan internet, sehingga terjadi kemunduran jadwal ujian sekitar 2 jam. Itu terjadi di SMP 6 dan 8 Tarakan. Meski ada kemunduran, tapi ujian tetap bisa diselesaikan," ungkapnya, kemarin (25/4).

Ia menerangkan, UNBK tahun ini tidak dapat diikuti 2 peserta didik. Hal tersebut dikarenakan mengalami sakit. Selain itu, 1 siswa dilaporkan tidak dapat menyelesaikan UNBK, karena adanya permasalahan pribadi. Dengan kondisi tersebut, sehingga pihak sekolah sangat menyayangkan hal demikian. Alhasil, 1 siswa yang tidak melanjutkan UNBK dipastikan tidak lulus.

Mengenai dua siswa yang berhalangan hadir karena faktor kesehatan, pihaknya dapat memberikan toleransi. Sehingga, keduanya diwajibkan mengikuti ujian susulan pada 20 Mei mendatang.

"Yang sakit itu nanti akan mengikuti ujian susulan. Kemudian salah satu siswa yang tidak melanjutkan UNBK, harus mengulang tahun depan jika masih berniat sekolah," tuturnya.

Meski demikian, ia menegaskan jika pihaknya tidak dapat menoleransi siswa yang dengan sengaja tidak melanjutkan ujian. Terlebih lagi atas dasar kesengajaan sehingga pihaknya harus mengambil tindakan tegas. Selain itu, ia menerangkan jika siswa tersebut juga tidak dapat lulus karena sudah tidak memenuhi persyaratan lagi karena tidak mengikuti UNBK hingga tuntas.

"Kalau tidak dapat melanjutkan karena alasan lain, mungkin bisa  dipertimbangkan untuk susulan. Tapi kalau karena masalah disiplin kita harus tegas. Selain itu, karena persyaratan kelulusan harus mengikuti UNBK. Walau nilai tidak menjadi patokan, tapi keikutsertaan diwajibkan," jelasnya.

Ia menerangkan, untuk jumlah peserta UNBK tahun ini diikuti sebanyak 3.860 siswa dari 30 SMP di kota Tarakan. Meski secara keseluruhan terdapat 32 SMP di kota Tarakan, namun 2 sekolah yang belum mengadakan UNBK merupakan sekolah baru. Sehingga tahun ini belum bisa mengikutsertakan siswanya karena belum terdapatnya siswa kelas 3.

"Sebenarnya target lulus 100 persen tapi karena 1 orang sudah dipastikan tidak lulus maka tidak bisa lulus 100 persen. Kalau 2 SMP ini masih baru jadi belum ada siswa kelas tiganya," pungkasnya. (*/zac/nri)

 

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X