TANJUNG SELOR - Mega proyek industri Petrokimia bakal berkembang, berdasarkan pola yang mengaitkan produk-produk industri minyak bumi yang tersedia.
Ada beberapa contoh produk industri Petrokimia hulu diantaranya, Methanol, Ethylene dan lain-lain. Diproyeksikan, pabrik Petrokimia terbesar dunia bakal dibanggakan di Kabupaten Bulungan. Dengan dibangunnya Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) di Tanah Kuning-Mangkupadi, Kecamatan Tanjung Palas Timur.
Rencananya, pembangunan proyek besar tersebut mulai dikerjakan pada tahun depan. Hal itu dibenarkan salah satu perwakilan pengelola kawasan PT Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) Revi Primanda.
Ia mengungkapkan, pekerjaan yang tengah dilakukan PT KIPI ada tiga model kegiatan. Meliputi, pembangunan kantor pengelolaan, pelabuhan jetty dan industri Petrokimia. Terhadap pembangunan industri petrokimia, telah ada dua tenan yang berinvestasi. Yakni, PT Taikun Petro Chemical dan PT Tsingshan Holding Group.
“Kedua investor ini berencana membangun Petrochemical Industry (Industri Petrokimia), di atas lahan kurang lebih 2.400 hektare,” terangnya, Minggu (30/10).
Saat ini, lanjut dia, masih dalam tahap land clearing atau pembukaan lahan sekitar 600 hektare. Untuk menunjang keberlangsungan investasi tersebut, direncanakan Pemerintah Tiongkok bakal ikut ambil bagian.
Saat ini, untuk nominal anggaran belum diketahui secara persis. Karena masih menunggu persetujuan dari Pemerintah Tiongkok. Mengenai rencana besar tersebut mendapat sambutan positif pemerintah daerah. Bupati Bulungan Syarwani merasa optimis pembangunan KIHI dapat terlaksana. Hal itu berdasarkan progres pembangunan di lapangan setelah lakukan peninjauan beberapa kali.
“Kita akan terus mengawal pembangunan kawasan industri ini,” ujar Syarwani. Menurut mantan Ketua DPRD Bulungan ini, mega proyek yang bangun di Bulungan merupakan peluang masa depan. “Kita berharap dukungan dari semua pihak tanpa terkecuali, sehingga pembangunan itu dapat berjalan lancar,” tutupnya. (*/mts/uno)
