Warga Hijaukan Bantaran Sungai Rinjani

- Sabtu, 15 Februari 2020 | 12:45 WIB
PENGHIJAUAN : Mukri tokoh masyarakat sekaligus Ketua Karang Taruna Kelurahan Madurejo menyumbangkan bibit pohon untuk di tanam di bantaran Sungai Rinjani pada Jumat (14/2). (SYAMSUDIN/RADAR PANGKALAN BUN)
PENGHIJAUAN : Mukri tokoh masyarakat sekaligus Ketua Karang Taruna Kelurahan Madurejo menyumbangkan bibit pohon untuk di tanam di bantaran Sungai Rinjani pada Jumat (14/2). (SYAMSUDIN/RADAR PANGKALAN BUN)

PANGKALAN BUN - Kelurahan Madurejo, Kecamatan Arut Selatan (Arsel) bidik kawasan Sungai Rinjani sebagai lokasi konservasi dan juga wisata. Lokasi ini berada di Jalan Ahmad Wongso masuk wilayah Kelurahan Madurejo. Bantaran Sungai Rinjani sejak beberapa waktu ini mulai dilirik dan dikembangkan dengan penanaman sejumlah pohon. Termasuk yang dilakukan sejumlah masyarakat dan Karang Taruna Kelurahan Madurejo yang melakukan penanaman pohon di bantaran sungai tersebut pada Jumat (14/2) pagi.  

Ketua Karang Taruna Kelurahan Madurejo, Mukri, mengatakan bahwa dirinya mendukung Kelurahan Madurejo untuk melakukan penghijauan di bantaran Sungai Rinjani sepanjang kurang lebih lima kilometer. “Nanti di lokasi itu akan dijadikan tempat wisata konservasi terdekat sehingga bisa menjadi referensi masyarakat untuk berwisata sekaligus belajar,” jelas Mukri yang juga tokoh masyarakat Madurejo itu. 

Ia berharap lokasi itu ke depan selain sebagai wilayah konservasi juga akan ada miniatur budaya multi etnis terutama dari sisi kulinernya. Sehingga wisatwan yang datang bisa mengetahui kekayaan budaya dari berbagai entis yang ada di Kabupaten Kobar.  

Kasi Trantib, Kelurahan Madurejo, Syarif menambahkan bahwa konsep pengembangan lokasi itu adalah Konservasi Bantaran Sungai (Kobansu). Penanaman pohon di kawasan itu untuk mengembalikan fungsi hutan sehingga akan terlihat lebih alami (natural). 

“Awal mulanya setelah Sungai Rinjani di normalisasi, kami melihat di situ ada potensi yang bisa dikembangkan dan ternyata hal itu direspon oleh Dinas PUPR dan Dinas Pariwisata,” bebernya.  

Menurut Syarif, pada gelaran Peda KTNA Provinsi Kalteng di Kobar tahun 2022 mendatang, lokasi tersebut sudah bisa dikunjungi peserta dari berbagai daerah. “Lokasi ini ditargetkan juga untuk mendukung acara tersebut,” timpalnya. 

Seperti diketahui bahwa saat ini lokasi yang ada mencapai lima kilometer namun yang sudah tergarap baru 500 meter. Potensi yang dikembangkan adalah kawasan konservasi juga wisata pemancingan dan lain sebagainya. Termasuk kuliner juga ditargetkan ada di lokasi ini.  

Projek ini juga didukung oleh UNDP (United Nations Development Program) dan ternyata program Kelurahan Madurejo ini juga masuk dalam program lima tahun UNDP. Melalui mereka juga diarahkan untuk membentuk kelompok sadar wisata (Pokdarwis) sehingga dengan dukungan masyarakat di sekitar lokasi dan melibatkan mereka secara aktif maka program tersebut bisa terlaksana sesuai harapan. 

Sekedar diketahui bahwa pohon yang ditanam di lokasi sudah mencapai ribuan, yang sudah dilakukan bersama Dinas Lingkungan Hidup, Polres Kobar dan beberapa organisasi kemasyarakatan lainnya. Jenis pohonnya antara lain pohon peneduh, juga pohon buah-buahan. (sam/soc/sla)

Editor: sampitadm-Radar Sampit

Tags

Rekomendasi

Terkini

Infrastruktur di Pedalaman Katingan Memprihatinkan

Minggu, 21 April 2024 | 14:00 WIB
X