55 Deportan Dipulangkan ke Daerah Asal

- Senin, 18 Februari 2019 | 13:08 WIB

NUNUKAN - Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Nunukan, memulangkan pekerja migran Indonesia (PMI) kembali ke kampung halamannya pasca di deportasi pemerintah Malaysia pekan lalu.

Setidaknya ada 55 PMI mantan deportan yang dipulangkan melalui kapal swasta Cattleya Ecpress tujuan Sulawesi dan Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (17/2). Ke 55 deportan tersebut terdiri dari 44 orang laki-laki dan 11 perempuan.

Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan BP3TKI Nunukan, Arbain mengatakan, pemulangan tersebut merupakan kesepakatan deportan itu sendiri.

“Ya, kalau pemulangan sudah menjadi tugas kami. Tapi bagi yang ingin dipulangkan, kita pulangkan. Kemudian atas dasar tidak ada tujuan yang jelas, kami pulangkan juga,” ungkap Arbain kepada media ini kemarin

Untuk biaya kepulangan para deportan, semua ditanggung oleh BP3TKI hingga tiba di daerah asal. BP3TKI Nunukan tak akan melepaskan sebelum tiba di tempat tujuan.

“Ada tim yang mendampingi hingga ke tempat tujuan, jadi tak dibiarkan begitu saja menaiki kapal sendiri, tetap mendapat pendampingan hingga diserahkan ke keluarga kembali,” tambah Arbain.

Arbain menjelaskan deportan yang dipulangkan notabene asal NTT. Sementara tujuan kapal resmi yang berangkat ke daerah NTT sudah diagendakan dari Makassar. Untuk itu, ia menitipkan deportan yang tujuannya ke NTT ke BP3TKI di Makassar.

“Untuk sementara mereka nantinya kami titip di penampungan BP3TKI di Makassar. Datanya ada puluhan orang lebih. Nanti menyusul mereka akan kami pulangkan juga,” jelas Arbain.

Seluruh deportan yang dipulangkan tersebut merupakan PMI yang dideportasi pekan lalu. Mereka dideportasi karena permasalahan dokumen. Hal itu memang menjadi faktor utama pemulangan deportan. Periode Janurai hingga Februari, sudah ada 585 PMI yang dideportasi.

Arbain tentu berharap, sebelum bekerja sebagai PMI di Malaysia, mereka wajib mengantongi dokumen sah. Hal itu tentu mengurangi angka deportan yang hingga kini masih saja terjadi. Padahal diakui Arbain, BP3TKI sudah berupaya, namun masih saja ada yang dideportasi. (raw/ana)

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X