Dua Nelayan Diterjang Badai

- Jumat, 8 April 2022 | 21:08 WIB
KORBAN SELAMAT: Tim SAR Tarakan saat melakukan pencarian terharap dua nelayan yang terkena badai dan angin kencang di perairan Muara Antal, Sungai Bara Tugu, Kabupaten Bulungan.
KORBAN SELAMAT: Tim SAR Tarakan saat melakukan pencarian terharap dua nelayan yang terkena badai dan angin kencang di perairan Muara Antal, Sungai Bara Tugu, Kabupaten Bulungan.

TARAKAN - Dua nelayan ditemukan selamat usai terkena badai dan angin kencang, sekitar pukul 01.00 Wita, Kamis (7/4). 

Kedua nelayan tersebut yakni Pandu (40) dan Erwan (35), yang membawa long boat sempat terbalik di perairan Muara Antal, Sungai Bara Tugu, Kabupaten Bulungan.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Tarakan Amiruddin melalui Kasi Ops, Dede Hariana mengatakan, mendapat laporan ada dua nelayan yang tenggelam dari Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Kaltara sekitar pukul 08.55 Wita. Setelah bersiap mengecek armada, personel SAR Tarakan akhirnya menuju Lokasi Kejadian Perkara (LKP) sekitar pukul 09.15 Wita.

“Laporan kami terima, sekitar pukul 00.00 Wita. Dua korban ini sedang mencari ikan dengan menggunakan long boat. Tiba-tiba angin kencang dan akhirnya long boat terseret ke tugu di Muara Bulungan,” terangnya. 

Setelah terseret, korban terlempar keluar dari long boat. Namun korban Erwan sempat menelepon keluarganya. Bahwa telah terseret ombak dan saat itu berada di tugu. Saat pagi harinya, personel langsung melakukan pencarian. 

Selang beberapa menit kemudian, ada nelayan yang melintas perairan dan melihat kedua korban. Posisi korban saat itu sedang mengikat tangan di tugu sejauh 500 meter dari LKP.

“Korban juga berpegangan di peti ikannya dan diselamatkan oleh nelayan yang lewat dari Sekatak menuju Tarakan. Saat itu korban dievakuasi sama nelayan lainnya,” ungkapnya.

Salah seorang korban sempat dievakuasi ke Puskesmas Karang Rejo. Untuk memeriksan kondisi tubuh korban yang diduga mengalami luka. Sementara long boat dievakuasi di Kelurahan Lingkas Ujung. “Korban merupakan warga RT 19 Kelurahan Selumit Pantai. Keduanya sudah dikembali ke pihak keluarga dan dalam kondisi sehat. Sehingga operasi SAR dinyatakan ditutup,” tuturnya.

Sebelumnya, pihaknya bersama Polairud Polres Tarakan serta masyarakat mencari keberadaan korban. Mesti tidak menemukan korban secara langsung, pihaknya menurunkan 1 unit rubber boat, alat komunikasi dan alat aquaeye.

Dede mengimbau, nelayan agar tidak memaksakan untuk melaut pada malam hari. Sebab jarak pandang manusia sangat terbatas. Terlebih lagi saat ini dalam kondisi cuaca yang tidak menentu. Parahnya lagi, kondisi di perairan Tarakan pada malam hari terpantau hujan dan disertai angin kencang.

“Sudut pandang yang gelap itu memungkinkan terjadinya kecelakaan. Sebagian nelayan ada yang safety dan ada yang tidak. Mungkin ada yang risih pakai life jacket,” tutupnya. (sas/uno)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X