Perlu Gila dalam Dosis yang Cukup

- Rabu, 21 Agustus 2019 | 10:13 WIB

Ruang Kreatif menggelar road show. Kemarin (20/8) sore di Gedung Balairung Sari, Taman Budaya Kalsel, digelar Bincang Kreatif Seni Pertunjukan 2019.

-- Oleh: FAHRIADI NUR, Banjarmasin --

ROAD show ini dikemas dengan acara bincang santai. Menghadirkan tiga pembicara. Diantaranya sutradara ternama, Garin Nugroho; maestro teater nasional, Iswandi Pratama; alumni Ruang Kreatif asal Yogyakarta, Meyda Bestari serta Adi Patianto dari Bakti Budaya Djarum Foundation.

Garin fokus pada konsep Ruang Kreatif. Yang mana menjadi tempat seniman-seniman Indonesia untuk menyalurkan kreasi dan kemampuan.

Dia menghubungkan soal kreativitas dengan isu yang sedang hangat. Yakni pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan. Pertanyaannya cuma satu; siapkan seniman daerah ini?

“Sebuah ibu kota tak cuma menuntut ekonomi. Tapi juga menuntut kualitas budaya dan sumber dayanya. Lalu apakah pulau ini sudah mempersiapkan diri?” tanyanya.

Mengapa ini penting? Garin punya alasan. Menurutnya, ibu kota ataupun sebuah kota maju menuntut adanya relaksasi hiburan. Salah satunya seni dan budaya.

“Jika sebuah kota tidak bisa memenuhi itu. Bisa dikatakan kota ini belum maju,” ucapnya. Itulah sebabnya Ruang Kreatif ini ada. Agar bisa memicu kreativitas dalam budaya dan kesenian.

Iswandi lebih spesifik pada mengelola kreativitas. Menurutnya, yang satu ini tak bisa ditularkan. Tapi bisa diilhamkan. “Artiya, orang yang ingin berkesenian harus masuk ke dalam dunia itu dulu. Mendekati sedekat-dekatnya, agar menerima ilham dari kesenian itu,” tuturnya.

Maksudnya, kenalilah bidang seni yang ingin dilakoni. Apakah itu pertunjukan, seni rupa ataupun visual. Intinya, jangan berjarak dengan seni yang ditekuni.

"Artinya kita mesti benar-benar memahami seni yang ingin kita tekuni. Kenali dan dalami. Hingga kita bisa mengenal. Dari situ kita bisa bicara kreativitas," paparnya.

Iswandi punya pesan. Jika pengin kreatif, maka mesti “gila”. Artinya, harus berpikir di luar kebiasaan orang banyak. "Harus punya kegilaan dengan dosis cukup sehat. Maksudnya, kita berani bertindak di luar kebiasaan. Yang mungkin dianggap orang lain aneh, bahkan sinting," tuturnya.

Satu lagi yang mesti dipahami pelaku seni di kota ini. Harus berani berkorban, melakukan sesuatu di luar zona nyaman. "Tidak ada kreativitas yang lahir dari zona nyaman," ucap Iswandi.

Bagimana dengan Medya Bastari. Perempuan muda ini membagi pengalamannya yang pernah mengikuti Ruang Kreatif. Proposal Teater Boneka-nya berhasil meyakinkan juri agar mendapat bantuan menggelar pertunjukan.

Bagi Meyda, satu hal penting yang ia dapat setelah mengikuti Ruang Kreatif. Yakni terbukanya ruang-ruang lain untuk mengekspresikan kreativitas.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB

Januari hingga Maret, 7 Kebakaran di Balangan

Selasa, 26 Maret 2024 | 15:35 WIB
X