TANJUNG SELOR - Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Bulungan masih lakukan pemantauan terhadap ketersediaan minyak goreng.
Bahkan, Disperindagkop pun mengantisipasi terkait beredarnya isu kekurangan stok hingga penimbunan. Ditegaskan Kabid Perdagangan Disperindagkop dan UKM Bulungan Murtina, seluruh pihak khususnya distributor, agen hingga toko harus melaporkan stok barangnya. Termasuk untuk minyak goreng yang ramai diincar ibu rumah tangga.
“Selama ini, kita selalu minta stok barang yang ada di toko. Jadi setiap bulan dilaporkan,” ungkapnya, Kamis (10/2).
Pemenuhan stok minyak goreng dan barang lainnya sangat penting. Untuk beberapa bulan ke depan. “Insya Allah dalam jangka waktu lama bisa terpenuhi,” imbuhnya.
Jumlah stok yang dilaporkan tiap bulan, menjadi salah satu antisipasi kekosongan. Jumlah barang yang tersedia, bisa menjadi indikator berapa lama stok barang bisa bertahan. Terlebih lagi persoalan harga yang harus sesuai dengan aturan, yakni Rp 14 ribu per liter untuk minyak goreng.
“Bukan hanya minyak goreng saja, tapi semua barang kebutuhan masyarakat. Hanya saja memang minyak goreng ini yang menjadi perhatian,” terangnya.
Disperindagkop dan UKM Kaltara, serta aparat penegak hukum terus berkoordinasi dan turun ke lapangan. Untuk mengantisipasi terjadinya penimbunan minyak goreng. Tim akan turun setiap bulan untuk mengecek ketersediaan.
“Antisipasi seluruh kemungkinan yang ada. Jelang puasa nanti, kebutuhan minyak goreng dan barang lainnya pasti meningkat. Kita harus menjaga ketersediaannya,” harapnya. (fai/uno)
